Ada 3 Fenomena Alam, Penyebab Hujan Saat Musim Kemarau Di Tahun Ini 2022

17 Juli 2022, 09:44 WIB
Ada 3 Fenomena Alam, Penyebab Hujan Saat Musim Kemarau Di Tahun Ini 2022 /Maghfur Ghazali

GianyarBali.com - BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) telah menyampaikan dengan penjelasan yang cukup jelas bahwa penyebab Musim Kemarau saat ini pada tahun 2022 tidak jarang kita jumpai hujan intensitas ringan sampai lebat, dikarenakan masih ada aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang sangat cukup signifikan.

Sabtu kemarin 16 Juli 2022 di Jakarta disampaikan Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi bahwa fenomena dinamika Atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan yaitu fenomena La Nina pada bulan Juli ditahun ini 2022 diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori Lemah.

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh penyediaan Uap Air secara umum di atmosfer Indonesia". Ujar beliau Bapak Guswanto, dikutip GianyarBali.com dari Antara News.

Kemudian, Guswanto menyebut fenomena atmosfer berikutnya, Dipole Mode yang terjadi di wilayah Samudera Hindia hingga cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia bagian barat.

Baca Juga: Hujan Meteor 2022 Diperkirakan Terjadi Di Akhir Bulan Ini, Kejadiannya Bisa Dilihat Di Indonesia, Berbahayakah

Beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif 

Semantara dalam skala Regional terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yakni;

1. Madden Jullian Oscillation (MJO,
2. Gelombang Kelvin
3. Gelombang Rossby

yang ketiganya telah terjadi pada periode yang sama.

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut didukung dengan anomali suhu muka laut positif yang dapat meningkatkan potensi uap air di atmosfer," ujarnya menerangkan.

Curah hujan masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia

Bahwa BMKG memprediksi kedatangan curah hujan masih melanda sebagian besar wilayah Indonesia untuk seminggu mendatang yakni mulai tanggal 11 - 23 Juli 2022, baik intensitas ringan hingga lebat.

Wilayah yang potensi adanya Hujan Sedang Lebat

BMKG, kemudian membeberkan penjelasan tentang potensi hujan seminggu mendatang yang mencapai intensitas sedang-lebat, meliputi :

  • Jawa Barat,
  • Jawa Tengah,
  • Kalimantan Tengah,
  • Sulawesi Utara,
  • Sulawesi Tengah,
  • Maluku Utara,
  • Maluku,
  • Papua Barat, dan
  • Papua.

Wilayah untuk hujan intensitas ringan sedang

Sedangkan hujan intensitas ringan sedang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sebagaimana berikut :

  • Aceh,
  • Jambi,
  • Sumatera Selatan,
  • Kepulauan Bangka Belitung,
  • Lampung, Banten,
  • DKI Jakarta,
  • DI Yogyakarta,
  • Jawa Timur,
  • Kalimantan Barat,
  • Kalimantan Utara,
  • Kalimantan Timur,
  • Kalimantan Selatan,
  • Gorontalo,
  • Sulawesi Barat,
  • Sulawesi Tenggara, dan
  • Sulawesi Selatan.

"Sementara itu untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan Sedang-Lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di pada siang-sore hari terutama di wilayah barat, timur, dan selatan," ujar Guswanto.

Baca Juga: Daftar Hari Penting Nasional dan Internasional Serta Hari Penting Menurut Kalender Bali Bulan Agustus 2022

Malaupun sebagaimana yang GianyarBali.com sampaikan dikutip dari Antara News bahwa beliau Guswanto mengakhiri pernyataan BMKG untuk masyarakat tetap waspada terhadap sejumlah dampak buruk yaitu potensi hujan yang dapat menimbulkan bencara hidrometeorologi seperti :

  • Banjir
  • Longsor
  • Banjir Bandang

"Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama," ujarnya.

Sebagaimana keadaan yang telah disampaikan Guswanto, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kita perbanyak doa menurut Agama masih-masing, semoga dalam kondisi seperti itu tidak mengalami dampak yang kurang baik umum bagi kita semua.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler