Normalisasi Kali Bringin Masih Mengkhawatirkan

- 9 November 2022, 13:34 WIB
Ilustrasi Normalisasi Kali Bringin masih mengkhawatirkan/ hascaimage
Ilustrasi Normalisasi Kali Bringin masih mengkhawatirkan/ hascaimage /hasca

GianyarBali.com – Peristiwa banjir di wilayah Mangkang Kota Semarang hampir bisa dipastikan sebagai  fenomena rutin di saat musim penghujan tiba. Tak terkecuali hujan yang turun sejak beberapa minggu terakhir ini. Pantauan GianyarBali diperoleh informasi bahwa saat ini sedang dikerjakan proyek normalisasi Kali Bringin Kota Semarang.

Kali yang berliku ini menjadi akses datangnya banjir beberapa kali di Mangkang. Akibatnya, arus kendaraan dari dan keluar Kota Semarang dari arah barat selalu tersendat akibat terjebak banjir. Begitu juga pemukiman warga yang ada di sisi Selatan dan Utara jalur pantura yang padat ini.

“Yang selalu jadi langganan banjir wilayah di sini, sampai ujung pantai. Yang terakhir, banjirnya karena sodetan Kali Bringin tempat diletakkannya pintu air, dibuka. Memang rencananya akan dibuat versi permanen. Tapi karena kemarin dibuka, pas sore hujan, langsung banjir menerjang di sini”, ujar Arifin pemilik warung makan yang ada di sisi Utara jalur pantura.

Menurut pengakuan Juli (61), salah seorang pekerja proyek normalisasi Kali Bringin, meluapnya air di lokasi ini selain karena belum selesainya proyek pintu air di sisi Selatan, juga disebabkan oleh rendahnya tanggul urugan tanah di Utara jalan. “Jadi, tanggul urugannya harus ditambah lagi ketinggiannya supaya air tidak tumpah ke rumah warga”.

Juli, pekerja proyek Kali Bringin
Juli, pekerja proyek Kali Bringin hasca
Menurut pria asal Boyolali ini, ia mendapatkan tugas untuk melakukan pengecoran guna menyambung beton antarpaku bumi. Target yang ditetapkan pemilik proyek yaitu akhir bulan Desember ini harus sudah selesai. “Tapi anehnya begini. Pas dulu sungainya belum dilebarkan dan ditambahi kedalamannya, air selalu lari ke rumah warga. Sekarang, sudah ditambahi lebarnya dan kedalamannya juga makin dalam, airnya masih saja tumpah”, ujar Juli keheranan.

Ia pun tak habis pikir ketika menemukan kejadian banjir beberapa hari lalu. Sementara, rekan kerja Juli yang lain pun hanya bisa menatap air bah yang begitu tinggi hingga menggenangi jalan raya dan menyebabkan kemacetan parah. “Sore itu, pas air tiba-tiba datang begitu cepat, saya dengan beberapa rekan sempat menyusuri pinggiran sungai. Kami mikir dan heran, kok bisa ya airnya masih keluar, padahal hujannya nggak begitu tinggi curahnya dan cuma sebentar”.

Akhirnya, mereka pun tak bisa berbuat banyak lantaran pekerjaan yang harus diselesaikan juga ditunggu oleh target waktu. Ia berharap dengan diselesaikan program normalisasi Kali Bringin akhir tahun ini, akan ada perubahan signifikan, meskipun ia juga masih was-was jika curah hujan makin tinggi di bulan Januari dan Februari. ***

Editor: Hasca

Sumber: hasca


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x