GPFI Optimis Obat Sirup Aman Dikonsumsi Kembali Perlu Kolaborasi dan Transparansi Banyak Pihak

- 30 Desember 2022, 13:36 WIB
GPFI menggelar Bincang Pagi Kembalinya Obat Sirup yang Hilang, Jangan Ada EGDEG di Antara Kita di Jakarta.
GPFI menggelar Bincang Pagi Kembalinya Obat Sirup yang Hilang, Jangan Ada EGDEG di Antara Kita di Jakarta. /

 

GianyarBali.com - Sudah hampir 3 bulan kita lewati, adanya mencuatnya masalah cemaran terhadap obat sirup yang diduga menjadi penyebab acute kidney injury (AKI) atau gagal ginjal akut pada anak (GGAPA) di Indonesia.

Tanggal 13 Desember 2022 sudah tercatat 324 kasus AKI/GGAPA dengan 200 kasus meninggal dunia.

Sangat prihatin akan terjadinya insiden tersebut, Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) menggelar Bincang Pagi: Kembalinya Obat Sirup yang Hilang, Jangan Ada EG/DEG di Antara Kita.

Diskusi ini bertujuan untuk bersama-sama memahami perkembangan kasus obat sirup dan mengajak seluruh pihak berkolaborasi agar masyarakat dapat segera mendapatkan akses atas obat sirup yang aman berkualitas dan berkhasiat di Jakarta.

Hadir sebagai pembicara Ketua Umum GPFI Tirto Koesnadi MBA, Direktur Eksekutif GPFI Drs Elfiano Rizaldi, dan Sekretaris Jenderal GPFI Andreas Bayu Aji (moderator).

Tirto menuturkan, kasus cemaran obat sirup merupakan kejadian yang belum pernah terjadi dalam Industri Farmasi (IF) Indonesia selama lebih dari 40 tahun.

Baca Juga: PERKUB Wahidiyah: Meningkatkan Kemampuan Generasi Muda dalam Menghadapi Tantangan Dunia di Era Globalisasi

Industri farmasi nasional memproduksi 90% dari total volume obat nasional dengan berbagai jenis tablet, sirup, injeksi, kapsul, inhalasi dan berbagai produk obat lainnya, namun kasus pencemaran ini hanya terjadi pada spesfik sirup saja, dan tidak terjadi pada semua jenis produk obat dari industry farmasi lainnya.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah