Menggali Kegagalan Atribusi Pesan Politik

- 14 Juni 2023, 14:06 WIB
Ilustrasi: Menggali Kegagalan Atribusi Pesan Politik
Ilustrasi: Menggali Kegagalan Atribusi Pesan Politik /Hascaryo Pramudibyanto/pexels

 

GianyarBali.com - Kemampuan melakukan atribusi oleh tiap orang memang berbeda. Perbedaan pandangan atribusi yang begitu besar, sering mengakibatkan putusnya hubungan yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Secara teoretis, atribusi merupakan sebuah proses internal dalam diri seseorang dalam rangka memahami penyebab perilaku orang lain. Perilaku yang dimaksud bukan sekadar tindakan fisik, melainkan juga ucapan dan bahasa tubuh atau gesture.

Keinginan untuk menjadikan figur yang berhasil dalam proses atribusi sering diiringi oleh kegagalan yang tak terduga penyebabnya.

Seseorang yang sudah mengendapkan diri sebagai individu pengalah, pun masih dihantui oleh kegagalan ini.  Khusus dalam paparan ini akan disajikan uraian mengenai faktor penyebab kegagalan memaknai atribusi pesan politik – yang saat ini sedang menjadi pandangan khalayak dan pelaku politik lain.

Dengan menggunakan pendekatan semiotis visual, Danesi mengatakan bahwa faktor penyebab kegagalan ditandai oleh adanya tanda visual dari mitra komunikasi kita.

Misalnya, ketika Cak Imin bertemu dengan Prabowo tampak bahwa hubungan keduanya sangat cair. Namun, apakah demikian kenyataan yang terjadi, jawabannya belum tentu. Walaupun salah satu dari mereka sudah merasa sangat percaya diri akan dijadikan mitra politik di pemilu 2024.

Baca Juga: Mahfud MD Ingatkan Masyarakat Untuk Mengawal Serangkaian Agenda Pemilu Agar Sejuk Dan Tertib

Ujung dari pertemuan keduanya bisa menjadi awal hubungan buruk jika salah satu dari mereka mengalami kegagalan atribusi politik.

Halaman:

Editor: Mijil Sunoto

Sumber: Hascaryo Pramudibyanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x