Penyebab Pekerja Indonesia Resign Kerja Bukan karena Urusan Gaji

- 26 Juni 2023, 13:27 WIB
kerja keras/
kerja keras/ /Hascaryo Pramudibyanto/pixabay

GianyarBali.com - Indonesia punya banyak warga. Sejalan dengan itu, warga sebanyak itu semuanya butuh makan. Mereka butuh hidup. Tapi tak semuanya punya keinginan hidup layak mengingat kemampuannya yang terbatas, tak punya keahlian, tidak ada koneksi yang bisa menjamin bahwa mereka akan diterima kerja, dan sebagainya.

Buat yang sudah punya pekerjaan, bersyukurlah meskipun masih banyak yang mengharapkan gaji lebih banyak. Untuk yang belum mendapatkan pekerjaan, semoga saja segera bisa mendapatkannya. Sejalan dengan itu, ada juga karyawan yang sudah diterima kerja tetapi justru keluar dan enggan meneruskan di lembaga atau perusahaannya.

Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari gaji yang kurang hingga tempat kerja yang jauh dari rumah. Survei yang dilakukan oleh Michael Page, ternyata bukan gaji yang jadi faktor terbesar mereka mengundurkan diri. Terkadang orang yang tak memahami kondisi sebenarnya, menjudge bahwa penyebabkan pengunduran diri seseorang dari kerjaannya adalah karena rendahnya penghasilan. Dugaan mereka ternyata keliru, dan bahkan kekeliruan ini kadang juga dibawa ke obrolan tetangga dengan penuh rekayasa dan tebak-tebakan.

Survei yang dilakukan oleh Michael tadi justru menunjukkan fenomena mengangetkan, yaitu 25% responden yang menjadi responden Michael mengatakan penyebab pengunduran diri dari kerjaan mereka adalah karena alasan karier. Atau lebih pas lagi jika di kalangan internal disebut dengan promosi jabatan. Ketika seseorang menilai dirinya sudah terlalu lama bekerja pada satu divisi, dan tidak pernah ada kasak-kusuk bakalan dipromosikan, maka regisn adalah jalan keluarnya. Jadi bukan masalah gaji yang dipusingkan.

pekerja konstruksi/
pekerja konstruksi/ pixabay

Faktor lainnya adalah masalah keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (work-life balance) atau budaya perusahaan menjadi alasan resign terbanyak kedua. Ada 19% responden yang menyampaikan hal ini. Patut dianalisis juga bahwa kesibukan kerja yang terkadang melampaui jam kerja wajar, akan menggerus waktu mereka dengan keluarga. Me time-nya hilang.

Di samping itu, ada 18% responden yang memilih resgin karena alasan tertentu, misalnya ingin mencari perubahan besar dalam kariernya. Perubahan besar yang mereka sampaikan antara lain mengenai jenjang karier, gaji yang pantas, dan perubahan suasana kerja. Selanjutnya ada 10% responden yang mundur dari pekerjaannya akibat adanya rasa tidak puas dengan gaji yang mereka terima saat ini.

Responden lainnya, yaitu sebanyak 8% responden memberikan alasan mundur karena ingin memiliki lebih banyak fleksibilitas atau keleluasaan. Leluasa dalam hal waktu dan tidak mendapatkan tekanan kerja terlalu tinggi akibat target yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mereka yang menilai buruknya kinerja perusahaan serta ketidakcocokan dengan strategi korporasi, masing-masing disampaikan oleh 5% responden.

Survei yang dilakukan terhadap 2.203 responden di Indonesia  berusia 30-40 tahun yang dilakukan pada kuartal IV/2022 hingga kuartal I/2023 ini juga menemukan bukti bahwa sebanyak 4% responden memilih resign karena ketidakcocokan dengan nilai dan etika perusahaan. Adapun responden yang tidak puas dengan peran saat ini hingga ingin mendapatkan keuntungan non-finansial yang lebih baik, masing-masing disampaikan oleh 3% responden.

Halaman:

Editor: Mijil Sunoto

Sumber: Hascaryo Pramudibyanto


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x