Network
Gianyarbali.com - Seorang Aremania yang menyaksikan turnamen besar Piala Dunia 2022 Qatar menyatakan mengusut tuntas kasus bencana Kanjuruhan Malang 2 tersebut.
Aksi Aremania tersebut dilakukan oleh seorang Aremania bernama Harie Pandiono saat laga di Swiss vs Kamerun, Kamis 24 November 2022.
Harie mengatakan dia meninggalkan pekerjaannya di Kenya, Afrika dan tiba di Qatar pada 22 November 2022.
Atribut dan kaos yang digunakan dikirim langsung dari Malang.
Baca Juga: Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah Menjadi 318 Orang, Tinggal 14 Orang Lagi Belum Ditemukan
T-shirt yang dikenakannya juga bertuliskan 'mari kita selidiki tragedi Kanjuruhan' di Malang pada 1 Oktober 2022, dan yang lainnya bertuliskan 'gas air mata, matamu keren'. Harie juga sempat dihentikan ofisial saat memasuki tribun. Atribut yang dikenakannya disebut-sebut mengandung politik, LGBT di spanduk dan kausnya.
"Kemarin sore kamera nanya ke dia, dia kira ada unsur LGBT di spanduk dan jersey. Tidak ada ujaran kebencian, tidak ada rasis? Akhirnya dibebaskan dengan syarat. . Euforia #USUTTUNTAS harus dikorbankan. Dukungan TKS Dunia. Ungkap Harie dikutip dari unggahan Twitter @arema_98
Menurutnya, tidak ada sepak bola yang bernilai 135 nyawa.
Pasalnya, tragedi tersebut menyisakan banyak luka keluarga yang ditinggalkan oleh korban Kanjuruhan Malang.
Menurut Harie, kasus ini sudah tidak asing lagi di telinga dunia, didukung oleh banyak orang.***
