LIGA 1 TANPA DEGRADASI! Ini Namanya Bukan Kompetisi

- 14 Januari 2023, 14:08 WIB
Sejumlah pesepak bola Persik Kediri mengikuti latihan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/1/2023). Laga perdana putaran kedua Liga 1 antara Persik Kediri melawan Persita Tangerang yang sedianya diadakan Sabtu (14/1/2023) ditunda karena penyelenggaraan Kompetisi Liga 1 di Jawa Timur belum mendapatkan izin dari Polda Jatim. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Sejumlah pesepak bola Persik Kediri mengikuti latihan di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (12/1/2023). Laga perdana putaran kedua Liga 1 antara Persik Kediri melawan Persita Tangerang yang sedianya diadakan Sabtu (14/1/2023) ditunda karena penyelenggaraan Kompetisi Liga 1 di Jawa Timur belum mendapatkan izin dari Polda Jatim. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww. /Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

GianyarBali.com - BRI Liga 1 resmi tanpa degradasi adalah sebuah kontroversial sepanjang sejarah persepakbolaan Indonesia bahkan dunia yang diputuskan oleh PSSI,

Liga yang seharusnya kompetitif akan terasa seperti Fun Football

Hal ini akan membuat klub liga 1 tidak berambisi dalam menjalankan pertandingan, karena tanpa degradasi. Setiap pertandingan akan rentan match fixing, sejumlah klub akan bersantai dan tidak akan ada rasa khawatir dari ancaman degradasi.

Baca Juga: M4 World Championship: Turnamen MLBB Paling Banyak Di Saksikan Sepanjang Sejarah!

Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, merespons keputusan Rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang memutuskan Liga 1 2022-2023 berjalan tanpa degradasi, Liga 2 dan Liga 3 musim ini dihentikan mulai Kamis, 12 Januari 2023 malam.

“Itu namanya bukan kompetisi, tetapi turnamen. Jika ada peserta Liga 1 tidak bersedia melanjutkan, mestinya boleh,” ujar pria yang biasa disapa Pak AQ

“Ini federasi memang sudah tidak serius. Padahal, kami ini serius loh,” sambungnya.

Baca Juga: Pegunungan di Makkah Arab Saudi Berubah Hijau! Apakah Tanda Kiamat? Yaa Sayyidii Yaa Rosulallah

Melihat keputusan Exco PSSI yang menurutnya merugikan banyak klub itu, ia menanggapi bahwa klub juga berhak menentukan masa depannya sendiri.

Menurutnya klub berhak menggelar kompetisi tanpa melibatkan federasi yang dinilai tidak serius mengatur kompetisi.

Halaman:

Editor: Mijil Sunoto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x