Kisah Syekh Sufi Ibrahim Bin Adham yang Terkenal Sampai Nusantara dan Melayu Beserta Karomah dan Biografinya

- 18 November 2022, 07:05 WIB
Ilustrasi Kisah Syekh Sufi Ibrahim Bin Adham yang Terkenal Sampai Nusantara dan Melayu Beserta Karomah dan Biografinya
Ilustrasi Kisah Syekh Sufi Ibrahim Bin Adham yang Terkenal Sampai Nusantara dan Melayu Beserta Karomah dan Biografinya /Ken Maesa Pamenang/Karanganyar News

GianyarBali.com - Ibrahim bin Adham adalah seorang Raja BALKH yang sangat luas daerah kekuasaannya. Kemanapun ia pergi, empat puluh Pedang Emas dan empat puluh tongkat kebesaran emas berada di ujung depan dan belakang kendaraannya.

Pada suatu malam ketika ia tertidur di kamar istananya, langit-langit kamarnya berderak, seolah-oleh ada seseorang yang sedang berjalan di atas atap. Ibrahim terbangun dan berseru, “siapa itu ?” “Seorang sahabat” terdengar sebuah sahutan, “ontaku hilang, dan aku mencarinya di atas atap ini”

“Goblok! engkau hendak mencari onta di atas atap ?” seru Ibrahim bin Adham.
“Wahai manusia yang lalai” suara itu menjawab, “apakah engkau hendak mencari Alloh dengan pakaian sutera dan tidur di ranjang emas?”

Kata-kata ini sangat menggetarkan hati Ibrahim. Ia sangat gelisah dan tidak dapat meneruskan tidurnya. Ketika hari sudah siang, Ibrahim kembali ke ruang pertemuan dan duduk di atas singgasananya sambil berpikir, bingung, dan sangat gelisah. Para menteri telah berdiri di tempat masing-masing, hamba-hamba telah berdiri di tempatnya masing-masing sesuai dengan tingkatan mereka masing-masing. Kemudian dimulailah pertemuan terbuka.

Tiba-tiba seorang laki-laki berwajah menakutkan masuk dalam pertemuan itu. Wajahnya demikian menyeramkan sehingga tidak seorangpun dari prajurit, perwira, dan anggota, serta hamba-hamba istana yang berani menanyakan namanya, semua lidah menjadi kaku. Dengan tenang lelaki itu melangkah menuju singgasana.

“Apakah yang engkau inginkan ?” tanya Ibrahim.
“Aku baru saja sampai dipersinggahan ini” jawab laki-laki berwajah seram itu.
“Ini bukan persinggahan para musyafir ! ini adalah istanaku ! engkau sudah gila !” Ibrahim menghardik.

“Siapa pemilik istana ini sebelum engkau?” tanya laki-laki itu “Ayahku” jawab Ibrahim. “Sebelum ayahmu ?” “Kakekku” “Sebelum dia ?” “Ayah dari kakekku !” “Sebelum dia” “Kakek dari kakekku !”

“Kemana mereka sekarang ini ?” tanya lali-laki itu

“Mereka telah tiada, mereka telah mati !” jawab Ibrahim

“Jika demikian, bukankah ini sebuah persinggahan yang dimasuki oleh seseorang dan ditinggalkan oleh yang lainnya ?”

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Kisah Mutiara Hikmah


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x