GianyarBali.com - Pada waktu Awal KH Moh Jazuli Yusuf mengamalkan Sholawat Wahidiyah pada saat beliau bertemu dengan yai Mahmud misbah yang sudah menjadi pengamal sholawat wahidiyah.
Namun setelah mendapatkan amalan tersebut beliau yai jazuli tidak langsung mengamalkan. Karena sudah menjadi kebiasaan beliau yai jazuli, tidak akan mengamalkan sebelum diijazahi oleh pengarangnya.
Akhirnya pada suatu hari, ada majelis mujahadah di dekat rumah yai Mahmud dan dihadiri oleh muallif.
Berita itu terdengar oleh yai jazuli sehingga beliau sudah siap untuk menghadiri majelis tersebut dan bertemu dengan muallif untuk meminta ijazah dari Muallif Sholawat Wahidiyah.
Pada saat beliau menunggu datangnya muallif di arena, ternyata jarak beberapa meter dari arena muallif sudah datang dan meminta tolong putra nya untuk memanggil yai jazuli di arena agar diajak sowan kepada muallif.
Kemudian gus latif yang merupakan putra dari muallif Sholawat Wahidiyah KH Abdoel Madjid Ma'roef RA, menuju arena dan mencari yai jazuli.
Padahal Muallif tidak mengetahui maksut dari yai jazuli dan belum sampai ke arena. Akhirnya gus latif bertemu dan menjemput yai jazuli dengan menggunakan becak. Setelah itu bertemulah yai jazuli dengan muallif dirumah tersebut.
Kemudian muallif bertanya apakah sudah mengamalkan sholawat wahidiyah. Dan yai jazuli pun menjawab belum, kemuadian muallif bertanya kenapa. Yai jazuli menjawab bahwa beliau menginginkan ijazah langsung dari muallifnya.