وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ
Artinya: "...Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin..."
6. Tidak sedang dalam perjalanan
Hal ini juga didasarkan pada ayat 185 di atas. Namun, menurut pendapat ulama, tidak semua jenis perjalanan membolehkan seseorang tidak berpuasa. Perjalanan yang dimaksud ada syarat-syaratnya.
7. Suci dan Haid dan Nifas
Wanita yang sedang haid atau nifas, menurut kesepakatan ulama tidak diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Dasarnya adalah berdasarkan hadis yang diriwayatkan Aisyah bahwa:
"Kami (wanita yang haid atau nifas) diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqadha shalat."
Syarat Sah Puasa
Yang dimaksud dengan syarat sah puasa, adalah seseorang dinilai sah puasanya, apabila memenuhi syarat-syaratnya. Dalam buku Marhaban Yaa Ramadlan Zainuddin Tamsir Pes. Attahdziby, Madiun, syarat sahnya puasa adalah:
1. Islam; Orang kafir dan murtad tidak sah puasanya. Namun orang murtad tetap diwajibkan mengqodlo puasanya setelah kembali masuk islam lagi.
2. Tamyiz (mengerti, normal akal pikirannya). Orang gila dan kanak-kanak yang belum mumayyiz tidak sah puasanya. Tetapi bagi kanak-kanak setelah mumayyiz dan belum baligh supaya dilatih berpuasa.