Simak Penjelasan Singkat Rukun Puasa Ramadhan Ada 2 Yaitu Salah Satunya Berniat Pada Malam Harinya

- 21 Maret 2023, 20:40 WIB
ilustrasi Simak Penjelasan Singkat Rukun Puasa Ramadhan Ada 2 Yaitu Salah Satunya Berniat Pada Malam Harinya
ilustrasi Simak Penjelasan Singkat Rukun Puasa Ramadhan Ada 2 Yaitu Salah Satunya Berniat Pada Malam Harinya /pixabay.com /Muhammad Aly Firdaus

GianyarBali.com - Sebentar lagi kita akan melaksanakan Puasa Ramadhan, tinggal beberapa hari lagi.

Tidak kalah pentingnya dalam melaksanakan Puasa Ramadhan yaitu mengetahui Fardlu atau Rukun Puasa Ramadhan atau Syarat Rukun Puasa Ramadhan.

Dilansir GianyarBali.com dari buku Marhaban Yaa Ramadhan karya K Zainuddin Tamsir Madiun bahwa Rukun Puasa Ramadhan ada 2 yaitu sebagaimana penjelasan di bawah ini.

Baca Juga: Inilah 7 Syarat Wajib dan 4 Syarat Sah Puasa, Seorang Mushoim Umat Islam Harus Tahu, Simak Penjelasannya

Rukun Puasa Ramadhan atau Rukun Sah Puasa Ramadhan

1. Berniat pada malam harinya.

Tiap-tiap malam dalam bulan Ramadlan harus berniat puasa dengan ketentuan sebagai berukut:

Pertama, Menempatkan niat dalam hati, mengucapkan niat dengan lisan yang tidak disertai berniat puasa dalam hati, berniat semacam itu tidak sah dan tidak sah pula puasanya. Adapun mengucapkan niat dengan lisan itu hikumnya sunnat (hanya untuk membantu niatnya hati).

Ke-dua, Menempatkan niat pada malam hari (di antara ter-benamnya matahari sampai waktu imsak).

Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

Artinya kurang lebih: “Barang siapa yang tidak berniat berpuasa pada malamnya, sebelum terbit fajar, maka tidak sah puasanya”. (H.R. lima ahli hadits).

Hal ini khusus untuk puasa fardlu. Kalau puasa sunnat boleh menempatkan niat pada siang hari sebelum Zawalu syamsi (condongnya matahari ke arah barat) dan belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa.

Baca Juga: Inilah Pengertian Puasa Ramadhan Nu Online, Dilengkapi dengan Dalil Kewajiban Berpuasa Ramadhan

Diriwayatkan:

Dari ibu “Aisyah ra, Beliau berkata : “Pada suatu hari Rasulullah Shollallahu 'alaihi Wasallam datang (ke rumah saya) beliau bertanya: “Adakah makanan padamu? ”Saya jawab: ”Tidak ada apa-apa”. Beliau lalu bersabda: “kalau begitu saya berpuasa”. Kemudian pada hari lain, Beliau datang dan berkata: Adakah makanan padamu? Aku jawab: ”ada” Beliau berkata: ”kalau begitu aku tidak puasa sekalipun aku telah niat berpuasa“. (H.R.Baihaqi).

Ke-tiga, Menentukan ”puasa Ramadlan”. Kalau hanya niat ”aku besuk berpuasa” (NAWAITU SHOUMA GHODIN), tidak menentukan “puasa Ramadlan” (‘An adaai fardli Ramadlani), niat semacam itu belum sah. Adapun menentukan fardliyah (fardli), bulan (syahri), tahun (hadzihis-sanati) itu tidak menjadi syarat sahnya niat. Begitu pula menyadarkan niat kepada Allah (Lilahi Ta’ala), karena semua perbuatan yang baik secara mutlak harus didasari pengabdian diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala, dengan penuh ikhlas (LILLAH(.

Jadi niat puasa Ramadlan minimal adalah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ رمضانَ

“Aku niat puasa besok dari Ramadlan”.

Niat puasa yang sempurna ialah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أدَاءِ فرضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذهِ السَّنَةِ للهِ تعالى

“Aku niat berpuasa sehari besok untuk menunaikan fardlu puasa bulan Ramadlan tahun ini, semata-mata karena Allah Ta’ala”.

Huruf “Nun” pada kalimat “Ramadlani” dalam niat sempurna di atas supaya dibaca kasroh, karena diidhofahkan ke kalimat sesudahnya.

Baca Juga: Simak Pengertian Puasa Ramadhan Untuk Anak Tk dan Juga Dasar Perintah Berpuasa Ramadhan

Sampai saat ini masih banyak umat Islam sendiri yang kurang mengetahui ketentuan-ketentuan niat tersebut.

Dengan ini hendaknya para Ulama’, para Kyai, para ustadz, guru-guru agama, tokoh-tokoh agama dan siapa saja yang mengerti hal tersebut supaya menjelaskan kepada sesamanya yang belum mengetahui sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena niat adalah hal yang pokok dalam segala amal perbuatan.

Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

“Sesungguhnya (bisa sah) segala amal itu, jika disertai dengan niat. Dan seseorang (akan menerima imbalan) sesuai dengan niatnya. Barang siapa hijrahnya (amal perbuatannya) karena Allah (LILLAH) dan Rosul-Nya (LIR-ROSUL) maka hijrahnya itu kepada Allah dan rosul-Nya (diterima oleh Allah dan Rosul-Nya). Dan barang siapa hijrahnya karena wanita yang akan dikawininya atau materi/dunia yang akan diperoleh-nya, maka hasil hijrahnya sesuai dengan apa yang dituju”. (H.R. bukhori dan Muslim).

2. Menahan dari segala yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Itulah rukun puasa Ramadhan sebagaimaa dalam NU Online, Rumaysho, ataupun Rukun Sah Puasa Ramadhan, rukun puasa ramadhan adalah, rukun puasa ramadhan nu online, rukun puasa ramadhan ditunjukkan oleh nomor, rukun puasa ramadhan rumaysho, syarat rukun puasa ramadhan, berapa rukun puasa ramadhan, rukun sah puasa ramadhan, contoh rukun puasa ramadhan, menyebutkan rukun puasa ramadhan.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x