Khutbah Jumat bulan Muharram 'Belajar Dari Nabi Musa di Bulan Muharram untuk Meningkatkan Kesadaran Spiritual'

- 1 Juli 2023, 07:44 WIB
Khutbah Jumat bulan Muharram "Belajar Dari Nabi Musa di Bulan Muharram untuk Meningkatkan Kesadaran Spiritual"
Khutbah Jumat bulan Muharram "Belajar Dari Nabi Musa di Bulan Muharram untuk Meningkatkan Kesadaran Spiritual" /pixabay/Danor

Dan anehnya, saat Fir’au dan pasukannya ingin menyusul melewati lautan itu, ketika di tengah-tengah, Allah berubah menenggelamkan mereka sedangkan Musa dan kaumnya semuanya selamat.

Hadirin Hafidhakumullah

Kita tahu bahwa Nabi Musa adalah manusia hebat. Tubuhnya sangat kekar dan kuat. Hal ini terlihat ketika Nabi Musa saat memisah antara kaumnya dengan salah satu dari kaumnya Fir’aun yang sedang berkelahi dengan kaumnya, Nabi Musa hanya memukul sekali saja kepada orang yang tersebut, langsung mati.

وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ

Artinya: Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir’aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk (mengalahkan) orang dari pihak musuhnya. Lalu Musa meninjunya, dan mati lah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata ‘Ini adalah perbuatan setan. Sungguh dia (setan itu) adalah musuh yang jelas menyesatkan. (QS Al-Qashash: 15)

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Beberapa Keutamaan Berkurban di Hari Raya Idul Adha Bahasa Indonesia, Simak Penjelasnnya

Hadirin yang Dirahmati Allah

Melalui peristiwa di atas, dapat kita ambil pelajaran. Sekuat apa pun power yang kita miliki di dunia ini, dalam urusan dakwah, terdapat kemungkinan ada kekuatan yang lebih besar yang melawan.

Jika dilihat di atas kertas, bisa jadi kita akan kalah. Namun kekuatan besar yang menghalang-halangi dakwah atau kebaikan-kebaikan kita, apabila sampai pada puncak tawakkal kepada Allah, insyaallah Allah akan memberikan pertolongan dengan cara-Nya sendiri yang terkadang dari sesuatu yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

Sebagaimana atas tongkatnya, Nabi Musa tidak pernah menduga tongkat tersebut bisa membelah lautan. Padahal hanya tongkat biasa, tidak melalui kekuatan tubuh Musa, tapi atas kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x