Simak dan Ketahui Pengertian, Perbedaan HIV dan AIDS Meliputi Gejala sampai Cara Pencegahan dan Pengobatannya

- 26 Agustus 2022, 09:36 WIB
Ilustrasi Simak dan Ketahui Pengertian, Perbedaan HIV dan AIDS Meliputi Gejala sampai Cara Pencegahan dan Pengobatannya
Ilustrasi Simak dan Ketahui Pengertian, Perbedaan HIV dan AIDS Meliputi Gejala sampai Cara Pencegahan dan Pengobatannya /Pixabay/Galih R

GianyarBali.com - Tidak lama ini banyak yang terkena virus luar biasa yaitu Virus HIV dan AIDS, perlu kita ketahui apa perbedaan HIV dan AIDS meliputi pengertian, gejala, cara pencegahan dan juga Pengobatannya HIV dan AIDS.

Pengertian HIV dan AIDS

Kemkes.go.id menguraikan berkaitan pengertian HIV dan AIDS yaitu bahwa Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia.

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.

Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.

Negara Indonesia disampaikan dari pusdatin.kemkes.go.id bahwa Indonesia sudah banyak kasus AIDS yang dilaporkan per Provinsi Tahun 2019. 

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia Adanya Demam Setelah 7 Hari Pulang dari Luar Negeri

Berikut Jumlah Kasus AIDS yang dilaporkan per Provinsi Tahun 2019 di Indonesia:

Indonesia : 7.036
Jawa Tengah : 1.613
Papua : 1.061
Jawa Timur : 958
DKI Jakarta : 585
Kepulauan Riau : 411
Jawa Barat : 313
Sumatera Barat : 258
Bali : 240
Sumatera Selatan : 207
Kalimantan Timur : 203
Banten : 158

Baca Juga: Kasus Cacar Monyet atau Monkeypox di Kanada tercatat 890 Kasus, Indonesia Semoga Tetap Aman Dari Cacar Monyet

Lampung : 143
Sulawesi Utara : 125
Kalimantan Barat : 113
DI Yogyakarta : 78
Bengkulu : 69
Kalimantan Utara : 66
Maluku Utara : 61
Kalimantan Tengah : 53
Sulawesi Tenggara : 52
Sulawesi Tengah : 52
Aceh : 49
Maluku : 45
Kepulauan Bangka Belitung : 44
Nusa Tenggara Barat : 34
Nusa Tenggara Timur : 29
Jambi : 11
Kalimantan Selatan : 5

Baca Juga: Lubang Besar Misterius di Pertambangan Chili Berdiameter sekitar 25 meter kedalaman sebesar 200 Mater

Beberapa Gejala HIV dan AIDS

Berikut gejala dari HIV hingga menuju AIDS dimulai dari stadion 1 hingga 4.

1. Untuk gejala pada stadion 1, penderita tidak menunjukkan gejala karena belum masuk kategori AIDS.

2. Sedangkan untuk stadion 2, daya tahan tubuh penderita umumnya mulai menurun, dengan gejala mulai muncul dapat berupa:

  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Penurunan ini dapat mencapai kurang dari 10 persen dari berat badan sebelumnya
  • Infeksi saluran pernapasan seperti siunusitis, bronkitis, milik telinga tengah (otitis), dan menurut tenggorokan
  • Infeksi jamur pada kuku dan jari-jari
  • Herpes zoster yang timbul bintil kulit berisi air dan berulang dalam lima tahun
  • Gatal pada kulit
  • Dermatitis seboroik atau gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan
  • Radang mulut dan stomatitis (sariawan di ujung bibir) yang berulang

3. Untuk stadion 3, mulai timbul gejala-gejala infeksi primer yang khas sehingga dapat ditegakkan diagnosis infeksi HIV/AIDS.

Berikut gejala pada stadium 3 antara lain:

  • Diare kronis yang berlangsung lebih dari satu bulan tanpa penyebab yang jelas
  • Penurunan berat badan kurang dari 10% berat badan sebelumnya tanpa penyebab yang jelas
  • Demam yang terus hilang dan muncul selama lebih dari satu bulan
  • Infeksi jamur di mulut ( Candiasis oral )
  • Muncul bercak putih pada lidah yang tampak kasar, berobak, dan bristle
  • Tuberkulosis paru
  • Radang mulut akut, radang gusi, dan infeksi (periodontitis) yang tidak kunjung sembuh
  • Penurunan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit

4. Kemudian untuk stadion 4 yang merupakan stadium akhir penyakit AIDS, gejala yang timbul ditandai dengan pembengkakan kelenjar limfa di seluruh tubuh dan penderita dapat merasakan beberapa gejala infeksi oportunistik yang merupakan infeksi pada sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Berikut beberapa gejala yang terlihat pada stadion 4 di antaranya seperti:

  • Pneumonia pneumocystis dengan gejala kelelahan berat, batuk kering, sesak nafas, dan demam
  • Penderitaan semakin kurus dan mengalami penurunan berat badan lebih dari 10%
  • Infeksi bakteri berat, infeksi sendi dan tulang, serta termasuk otak
  • Infeksi herpes simplex kronis yang menimbulkan gangguan pada kulit kelamin dan sekitar bibir
  • Tuberkulosis kelenjar
  • Infeksi jamur di kerongkongan sehingga membuat kesulitan untuk makan
  • Sarcoma Kaposi atau kanker yang disebabkan oleh infeksi virus human herpesvirus 8 (HHV8)
  • Toksoplasmosis serebral yaitu infeksi toksoplasma otak yang menimbulkan abses di otak
  • Penurunan kesadaran, kondisi tubuh ODHA sudah sangat lemah sehingga aktivitas terbatas dilakukan di tempat tidur.

Pencegahan HIV dan AIDS

Untuk mengetahui pencegahannya HIV dan AIDS, kita ketahui apa saja sebab penularan HIV dan AIDS, berikut beberapa penularan HIV dan AIDS dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  • Saling setia terhadap pasangan, hindari berganti-ganti pasangan
  • Tidak menggunakan narkoba terutama melalui jarum suntik
  • Edukasi HIV yang benar mengenai cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, dapat membantu mencegah penularan HIV di masyarakat.

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Cacar Monyet Pada Anak, Orang Dewasa, Bayi Yang Sudah Masuk Di Indonesia

Cara Menghindari Penularan HIV

Untuk menghindari penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” berikut cara menghindari penularan HIV yaitu sebagai berikut:

  1. A (Abstinence): artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah
  2. B (Be Faithful): artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan).
  3. C (Condom): artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.
  4. D (Drug No): artinya Dilarang menggunakan narkoba.
  5. E (Education): artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya.

Pengobatan HIV dan AIDS

Bagi penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4. Pengobatan ini dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa di Bandung sudah Mulai Terkena Virus HIV AIDS, Sholawat Wahidiyah Sebagai Obatnya

Akan tetapi, perlu diingat bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal dengan waktu sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.***

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiranrakyat-Depok.com dengan judul "Perbedaan HIV dan AIDS, Simak Gejala, Pencegahan hingga Cara Pengobatan".

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah