GianyarBali.com - Hari Raya Galungan merupakan hari besar suci yang diperingati oleh umat Hindu.
Arti Kata Galungan dan Kuningan
Hari Raya Galungan diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya bertarung, disebut juga 'Dungulan' yang artinya menang. Perbedaannya yakni Wuku Galungan untuk penyebutan di Jawa dan Wuku Dungulan untuk penyebutan di Bali, namun keduanya memiliki makna sama yaitu Wuku yang kesebelas.
Hari Raya Kuningan sering disebut Tumpek Kuningan. Kuning dalam kata Kuningan memiliki arti berwarna kuning dan wuku yang ke 12. Wuku adalah kalender Bali yang mana perhitungannya 1 wuku sama dengan 7 hari dan 1 tahun kalender wuku terdapat 420 hari.
Menurut lontar Purana Bali Dwipa, disebutkan bahwa Hari Raya Galungan pertama kali pada hari Purnama Kapat (Budha Kliwon Dungulan) pada tahun 882 Masehi atau tahun Saka 804.
Kedua perayaan besar ini dirayakan sebanyak dua kali dalam setahun kalender Masehi. Jarak antara perayaan keduanya ialah 10 hari yang diperhitungkan berdasarkan kalender Bali.
Pada tahun 2023 perayaan Galungan jatuh pada tanggal 04 Januari sedangkan Perayaan Kuningan jatuh pada tanggal 14 Januari.
Perayaan Galungan setiap hari rabu pada wuku Dungulan sedangkan Kuningan setiap hari sabtu pada wuku Kuningan.
Makna Hari Raya Galungan
Hari Raya Galungan dimaknai kemenangan Dharma (Kebaikan) melawan aDharma (Keburukan) dimana saat Budha Kliwon wuku Dunggulan merayakan dan menghaturkan puja dan puji syujur kehadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan YME).