GianyarBali.com - Kalau dulu simbol metal adalah milik PDIP untuk kampanye dan mudah diterima kkhalayak, maka untuk kampanye 2024 nanti partai politik lain juga perlu mendesain satu emblem baru untuk partainya.
Tapi apakah benar bahwa PDIP akan menyiapkan emblem baru, ternyata tidak. Banteng moncong putih yang keukeuh bertahan dengan nomor partai lama mereka, yaitu nomor tiga, akan tetap menggunakan emblem yang sudah lama dikaribkan ke khalayak berupa tiga jari dalam simbol metal.
Beda lagi dengan partai lain, misalnya Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di nomor 15 atau Partai Buruh di nomor 6. Ia mungkin masih belum menentukan model emblem seperti apa yang akan diperkenalkan ke publik sebab yang familiar adalah emblem dengan satu tangan atau variasi beberapa jari.
Secara khusus, emblem diartikan sebagai sebuah citra visual yang menggambarkan atau merupakan representasi sebuah konsep untuk membangun imaji dengan tujuan menumbuhkan kesan baik bagi orang yang melihat dan mengenakannya.
Baca Juga: Menggali Kegagalan Atribusi Pesan Politik
Dengan emblem yang unik, sopan, dan terkesan gagah mewakili sebuah partai politik, diharapkan akan ada kesan positif bagi pengguna dan pihak lain yang menyaksikannya.
Emblem yang menarik adalah simbol yang diproduksi oleh bahasa tubuh secara simpel. Tak perlu ada sesuatu yang rumit agar emblem ketika digunakan oleh orang lain, dari berbagai tingkatan usia.
Perlu diingat bahwa meskipun anak-anak dilarang dilibatkan dalam kampanye, namun emblem jari metal PDIP ketika itu hingga kini mampu memikat semua usia sebab sangat mudah ditiru.