Ternyata Ini Alasan Belanda Enggan Pulang Ke Negaranya

- 15 Juni 2023, 14:51 WIB
SPBU
SPBU /Hascaryo Pramudibyanto/pexels

Ternyata sesuatu itu adalah dari diri kita. Kita terlalu kaya untuk Belanda. Kita terlalu dicintai oleh mereka, dan sayang jika dilepas begitu saja. Kekayaan kita yang menggiurkan dari sisi rempah-rempah, hasil bumi, minyak bumi, dan segala potensi alam yang ada, harganya sangat mahal. Kita ambil contoh satu saja, misalnya Pulau Bali.

Satu titik kecil bagian dari besarnya Indonesai mampu memberikan kehidupan bagi jutaan warga di sana. Apapun yang dibuat dan dijajakan, semunya laku keras. Kehidupan perekenomian pun membaik. Yogyakarta juga demikian. Satu titik kecil di selatan Pulau Jawa ini mampu menjajakan keindahan dan eksotika yang punya nilai jual luar biasa besarnya.

Alasan lainnya adalah adanya klaim kolonial: Belanda menganggap kita sebagai bagian dari wilayah kolonial mereka. Mereka tidak mengakui klaim kemerdekaan Indonesia dan melihatnya sebagai gerakan pemberontakan atau separatisme. Tindakan semacam ini, oleh orang Jawa dikenal dengan istilah ndableg atau bandel.

Diketahui juga alasan lainnya yaitu kehadiran tentara sekutu, setelah Perang Dunia II berakhir. Ternyata Belanda juga nunut di situ dan mendarat di Indonesia, bahkan mereka juga berusaha mengendalikan (menguasai) kembali eks wilayah jajahan mereka. Mereka ingin memulihkan kendali mereka atas Indonesia dan mengembalikan pemerintahan kolonial sebelum perang. Masih ndableg juga mereka.

Alasan lain yang juga dibuat-buat oleh Belanda adalah adanya ketidaksetujuan ideologi yang dianut oleh Indonesia. Bagi Belanda, kita dianggap salah ajaran dan ini membahayakan mereka. Lho, apa urusannya? Ini negara kita kok, ya terserah dan suka-suka kita dong yang ngatur. Kenapa dia yang rempong?

Kita dianggap terlalu nasionalis dalam mengelola negeri kita sendiri. Belanda khawatir jika Indonesia akan terpengaruh dan berubah ideologinya menjadi sosialis atau komunis. Ini sih terlalu dibuat-buat alasannya, supaya mereka bisa makin lama menikmati Indonesia.

Alasan yang juga menjadi pertimbangan kuat adalah alasan ekonomi. Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya, terutama minyak dan rempah-rempah, yang tak dimiliki Belanda. Mereka ingin mempertahankan dan ikut campur dalam hal tata kelola ini, malah kalau bisa dikirim ke Belanda untuk kemakmuran rakyat mereka di sana. Kita susah payah menanam, mereka tinggal memetik. Kita yang kerja keras, mereka yang menikmati hasilnya. Ndableg, kan?

Itulah tadi alasan yang mendasari Belanda enggan meninggalkan Indonesia. Kini, mereka dikabarkan mengajukan permintaan maaf. Patutkah dimaafkan, di saat pendahulu kita mereka hilangkan nyawanya yang seharusnya masih bisa berbahagia dengan keluarganya? Cukupkah dengan meminta maaf lantaran mereka menganggap bahwa Indonesia adalah bangsa pemaaf dan penuh maklum. Ya sudah, terserah Anda, mau memaafkan atau tidak. Memaafkan iya, tapi enggak melupakan. Boleh aja sih...

 

Hascaryo Pramudibyanto

Halaman:

Editor: Mijil Sunoto

Sumber: Hascaryo Pramudibyanto


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah