Hadist Nabi tentang Adzan Dan Iqomah "Apabila diserukan Adzan untuk sholat maka Setan Lari Terbirit-birit..."

26 Januari 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi - Hadist Nabi tentang Adan Dan Iqomah /Mamiq Alki/Tangkap layar Youtube Azan Merdu

GianyarBali.com - Diriwayatkan dalam sebuah Hadist melalui Abu Hurairah r.a yang menceritakan bahwa Rosuululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda:

Artinya : "Seandainya manusia mengetahui pahala yang terdapat pada adzan dan saf pertama, kemudian mereka tidak menemukan jalan kecuali dengan undian, niscaya ,ereka akan melakukan undian untuk mendapatkannya".

(Riwayat dari Muslim di dalam Kitab Shohih-nya)

Abu Hurairah RA menceritakan hadist berikut, bahwa Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam perna bersabda:

Artinya : "Apabila diserukan adzan untuk sholat, maka setan lari terbirit-birit seraya terkentut-kentut hingga tidak mendengar suara adzan". (Riwayat Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Awal Mula Ulama Besar Malang KH Moh Jazuli Yusuf mengamalkan Sholawat Wahidiyah, Simak Sejarahnya

Muawiyah RA menceritakan hadist berikut:

Artinya : "Aku pernah mendengar Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Para juru azan adalah orang yang paling panjang kehernya (Terkenal) di hari khiamat"

Abu Sa'id Al-Khudri RA menceritakan hadist sebagai berikut:

Artinya : "Aku penah mendengar Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, "Tiada suatu makhluk pun, jin, manusia, dan makhluk lainnya yang mendengar sampai sejauh berkumandang suara juru azan, melainkan ia akan menjadi saksi bagi juru azan itu kelak di hari kiamat."

Baca Juga: KH Moh Jazuli Yusuf: Peristiwa Wahidiyah di Nongko Jajar pada tahun 1975, Simak Sejarahnya

Hadist yang menerangkan tentang keutamaan berazan cukup banyak jumlahnya. Teman kami berbeda pendapat dalam masalah adzan dan imamah, manakah di antara keduanya yang paling utama?. Pendapat mereka tersimpulkan menjadi empat pendapat.

Pertama, Yang paling sahih, mengatakan bahwa azan lebih utama daripada imamah.

Ke-dua, Imamah (menjadi imam) lebih utama

Ke-Tiga, Keduanya sama utamanya

Ke-Empat, Mengatakan bahwa jika ia mengetahui bahwa dirinya dapat menunaikan hak seorang imam dan di dalam dirinya telah terpenuhi syarat sebagai imam, maka imamah lebih utama baginya, tetapi jika tidak demikian keadaannya, maka adzan lebih uatama baginya.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Tags

Terkini

Terpopuler