Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim dalam Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha: Memetik Hikmah Pesan bagi Keluarga

5 Juli 2023, 09:13 WIB
Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim dalam Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha: Memetik Hikmah Pesan bagi Keluarga /DeskJabar/Agus Sopyan

GianyarBali.com - Berikut teks khutbah jumat setelah Idul Adha dengan Bahasa Indonesia yang dilengkapi dengan Khutbah Awal, Khutbah Ke-dua dan doa lengkap.

Khutbah Jumat ini mengusung tema Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim AS, oleh H. Damanhuri, Pengurus PCNU Bantul Yogyakarta menggunakan Bahasa Indonesia.

Teks khutbah jumat berdurasi singkat dan padat sekitar 10 menit mulai mukaddimah hingga penutup. Naskah khutbah telah dilengkapi doanya bahasa arab.

Naskah Khutbah Jumat ini sangat cocok disampaikan pada momen setelah Idul Adha atau jumat di bulan Dzulhijjah. Contoh materi berikut juga bisa digunakan untuk referensi kultum maupun bahan ceramah dilansir dari khutbahsingkat.com.

Baca Juga: Daftar Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Muharram dalam Kitab I’anah at-Thalibin kitab Klasik Umat Islam

Inilah naskah Khutbah Jumat setelah Idul Adha dengan Bahasa Indonesia yang jelas dan lengkap dengan doa Khutbah Jumat, inilah teksnya:

Naskah Khutbah Jumat untuk yang Pertama

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين،

أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Marilah senantiasa kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala, dengan menjalankan perintah dan meninggalkan segala laranganNya.

Jamaah Jumat Kaum Muslimin Rahimakumullah.

Salah satu keteladanan Nabi Ibrahim Alaihis Salam adalah mampu membangun komunikasi yang baik kepada orang tua, istri, dan anaknya.

Orang tua Nabi Ibrahim Alaihis Salam bernama Azar profesinya sebagai pembuat berhala. Akan tetapi, Nabi Ibrahim mampu menyampaikan dakwahnya dengan santun, tanpa menyakiti hati orang tuanya.

Baca Juga: Khutbah Jumat bulan Muharram Belajar Dari Nabi Musa di Bulan Muharram untuk Meningkatkan Kesadaran Spiritual

Bahkan Nabi Ibrahim Alaihis Salam terus mendoakan orang tuanya agar diberi hidayah, kembali kepada jalan tauhid.

Kepada istrinya, Siti Hajar, Nabi Ibrahim Alaihis Salam juga berhasil mendidik dan membangun komunikasi yang bagus.

Kepada putranya tercinta, Nabi Ibrahim Alaihis Salam sukses menanamkan tauhid yang kokoh dan akhlak mulia kepada Nabi Ismail Alaihi Salam.

Kisah tersebut termaktub dalam Al-Quran, tentang bagaimana Nabi Ibrahim Alaihis Salam berkomunikasi dengan putra tercinta ketika mendapat wahyu untuk menyembelihnya. Sebagaimana disebutkan Allah dalam firman-Nya dalam Surah As-Shaffat [37] ayat 102:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

Sang putra menunjukkan kekokohan aqidah, keluhuran dan kemuliaan akhlaknya. Dengan tanpa menolak, tanpa alasan, dan tanpa penundaan waktu, Ismail muda menyatakan siap melaksanakan perintah Allah, siap berkorban, meskipun dirinya sendiri yang menjadi korbannya.

Jamaah Jumat rahimakumullah

Pendidikan merupakan pemberian terbaik orang tua kepada anak-anaknya. Rasulullah Shallallahualaihi Wasalam bersabda:

مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ أَفْضَلَ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ (رواه الترمذى)

“Tidak ada pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anak, melainkan pendidikan yang baik.” (HR Tirmidzi).

Pendidikan tauhid dan akhlak dalam keluarga merupakan landasan utama dalam pembentukan karakter menuju pribadi yang siap menghadapi masa depan penuh tantangan.

Tauhid yang kokoh dan akhlak mulia akan senantiasa memberikan ketentraman dalam hati, selalu berpikir dan berperilaku positif, serta menjadi sumber motivasi dalam segala kondisi untuk tetap berbuat yang terbaik, karena hanya kepada Allah lah segala amal dipersembahkan.

Baca Juga: Mujahadah Kubro Wahidiyah Muharram 1444 H Gelombang Pertama Digelar Hari Ini di Jombang

Keteguhan dalam keimanan, ketaqwaan, serta keluhuran akhlak akan membentengi masyarakat dari segala perbuatan maksiat dan permusuhan yang dapat merongrong keutuhan dan kerukunan mereka, sebagaimana disebutkan oleh sastrawan, Syauqi Bey dalam syairnya:

وَإِنَّمَا الأُمَمُ الأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ ¤ فَإِنْ هُمْ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا

“Hidup dan bangunnya suatu bangsa bergantung pada akhlaknya, jika akhlak itu menghilang, bangsa itu hilang bersamaannya.”

Jamaah Jumat rahimakumullah

Jika nilai-nilai tauhid sudah hadir dalam hati setiap anggota masyarakat dan terimplementasi dalam akhlak mulia, maka pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan senantiasa menyertai dalam setiap perjalanan kehidupan.

Karena tauhid bukan sekadar teori, tetapi ia merupakan kesatuan antara keyakinan yang diterapkan dalam setiap gerak langkah dalam bingkai akhlak mulia menuju ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Akhirnya, marilah kita mencontoh Nabi Ibrahim dalam membina rumah tangga. Mulai dari cara berkomunikasi dengan anak Istri, hingga Pendidikan akhlak dalam keluarga.

Semoga, kita semua diberi kemampuan oleh Allah untuk membina keluarga kita sehingga menjadi keluarga yang bahagia dan beruntung di dunia hingga di akhirat kelak. Amin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Jumat yang ke-dua dan dilengkapi dengan Doa

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Itulah "Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim dalam Teks Khutbah Jumat Pasca Idul Adha: Memetik Hikmah dan Pesan Inspiratif bagi Keluarga Muslim" semoga bisa menjadikan ilmu yang bermanfaat dan bisa Anda bagikan ke temen-temen Anda.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Tags

Terkini

Terpopuler