KH Moh Jazuli Yusuf: Peristiwa Wahidiyah di Nongko Jajar pada tahun 1975, Simak Sejarahnya

- 25 Januari 2023, 19:50 WIB
KH Moh Jazuli Yusuf Peristiwa Wahidiyah di Nongko Jajar pada tahun 1975, Simak Sejarahnya
KH Moh Jazuli Yusuf Peristiwa Wahidiyah di Nongko Jajar pada tahun 1975, Simak Sejarahnya /DPP PSW/

GianyarBali.com - Seperti pada peristiwa di nongko jajar sekitar pada tahun 1975. Beliau KH Moh Jazuli Yusuf, lebih akrap disapa yai jazuli ditugaskan oleh DPP PSW untuk menyiarkan sholawat wahidiyah didaerah tersebut.

Namun ada salah satu Tokoh kiai memfitnah bahwa yai jazuli bermaksut untuk menghidupkan gerakan pki di kampung tersebut.

Sehingga kiai tersebut mengumpulkan preman-preman kampung untuk rapat dirumah beliau. Musyawarah itu membicarakan yai jazuli dan rencana menculik yai jazuli.

Pada malam yang sama yai jazuli sedang membina para pengamal dan mendengar kabar tersebut.

Dengan keberanian yai jazuli, beliau mendatangi rumah kiai tersebut yang sedang diadakan musyawarah. Beliau mengetuk pintu rumah tersebut dan masuk kedalam rumah tersebut.

Beliau berkata kepada kiai tersebut “assalamualaikum yai, sowan kulo niki badhe silaturrohmi kalian pados bolo. Supados mangke bilik gegeran saget menang amargi bolonipun kathah”.

Baca Juga: Bacalah Amalan Doa Agar Diberi Keturunan Anak Laki-Laki, Berikut Deretan Cara yang Sederhana, Yuk Simak

Kehadiran yai jazuli dan perkataan beliau membuat para musyawirin terdiam dalam waktu yang lama. Kemudian satu persatu musyawirin meninggalkan tempat, sehingga musyawarahpun tidak jadi dilaksanakan.

Hal tersebut membuat ketua dari preman kampung itu emosi. Sehingga memutuskan untuk membunuh yai jazuli dengan tangannya sendiri.

Namun diluar dugaan, setelah merencanakan penculikan yai jazuli tersebut dimalam harinya ketua preman tersebut berselisih paham dengan temannya sendiri dan menyebabkan perkelahian. Akhirnya ketua preman tersebut meninggal dunia.

Baca Juga: Doa Agar Melahirkan Lancar Dan Normal, Yuk Simak dan Amalkan Para Ibu Hamil, Ayah Jangan Lupa

Mendengar hal tersebut kiai kampung itu menjadi semakin emosi. Dan mengatur rencana untuk mengusir yai jazuli dari kampung tersebut, bila perlu dibunuh.

Kemudian kiai tersebut mencari seorang wanita dan anak kecil untuk mengaku sebagai istri dan anak dari yai jazuli yang sudah ditelantarkan selama 3 tahun. Hal tersebut dimaksutkan agar nama yai jazuli dikampung tersebut tercoreng.

Akhirnya pada malam harinya saat yai jazuli sedang dimajelis mujahadah, beliau dipanggil oleh perangkat desa karena ada yang mengaku istri dan anak yai jazuli yang sudah ditelantarkan.

Kemudian bertemulah yai jazuli, perangkat desa, wanita tersebut dan yai kampung tersebut dirumah yai tersebut. Namun diluar dugaan wanita itu tidak jadi mengaku dan berkata “sanes yai jazuli niki”. Hal tersebut membuat yai jazuli bebas dari dugaan.

Kemudian wanita tersebut menginap di rumah yai kampung setempat. Namun ditengah malam wanita itu memutuskan untuk pergi dan mencuri beberapa barang berharga milik yai tersebut.

Akhirnya kiai kampung tersebut menyerah dan yai jazuli pulang. Karena tugas beliau sudah selesai dan dirasa bahwa pengamal sholawat wahidiyah dikampung tersebut sudah aman.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah