Kunci Membentuk Keharmonisan Rumah Tangga Empat S; Saling Pengertian, Menghargai, Membutuhkan, Keterbukaan

- 28 Januari 2023, 07:27 WIB
Ilustrasi Kunci Membentuk Keharmonisan Rumah Tangga Empat S; Saling Pengertian, Menghargai, Membutuhkan, Keterbukaan
Ilustrasi Kunci Membentuk Keharmonisan Rumah Tangga Empat S; Saling Pengertian, Menghargai, Membutuhkan, Keterbukaan /Lidya Gusfitri/Screenshot

Al Qur'an surat Al-Baqarah ayat 187 menegaskan:

Artinya Kurang lebih : " istri-istrimu itu bagaikan pakaian bagi kamu sekalian, dan kamu sekalian bagaikan pakaian bagi istri-istri kamu sekalian".

Maksudnya; tumbuhkan dalam hatimu bahwa kamu butuh terhadap istrimu itu bagaikan kamu membutuhkan pakaian untuk menutup aurat dan keindahan dirimu. Sebaliknya istrimu akan membutuhkan kamu sebagaiamana ia membutuhkan pakaian untuk menutup aurat, kecantikan dan keindahan. Tidak akan pernah terjadi bahwa pakaian itu membutuhkan kepada orang yang memakai. Kita pergi ke toko, membeli pakaian itu karena kita butuh terhadap pakaian, bukan pakaian yang butuh kepada kita untuk dipakai.

Demikian pula dalam kehidupan rumah tangga antara suami istri. Suami akan mencari, menghargai, menjaga, melindungi dan merawat istrinya, karena istrinya adalah pakaian untuk dirinya. Sebaliknya, sang istri juga akan merawat, menjaga memperindah dan menghormati suaminya, karena ia sebagai pakaian untuk dirinya. Suami merasa butuh kepada istri, dan istri juga merasa butuh kepada suaminya. Keduanya harus merasa "membutuhkan", bukan perasaan "dibutuhkan". Apabila salah satu pihak sudah ada yang merasa "dibutuhkan", bukan merasa "membutuhkan", maka sifat angkuh, sombong dan jual mahal yang akan tampak pada prilaku masing-masing. Dan disitulah awal kehancuran rumah tangganya.

Baca Juga: Doa Melepas Pakaian Ketika Akan Mandi, Agar tidak Lupa Simak Penjelasan Singkat Ini

4. Sikap keterbukaan

Sikap keterbukaan sangat penting untuk menunjang keharmonisan rumah tangga. Antara suami istri seyogyanya jangan sampai terjadi sikap tidak mau berterus terang atau saling tertutup. Hal ini bisa menimbulkan perasaan saling curiga yang pada akhirnya terjadilah kecemburuan. Dan kecemburuan yang berlarut-larut dapat berakibat fatal sebagai sumber percekcokan serta pertengkaran. Di sinilah diperlukan sikap keterbukaan untuk menghindari terjadinya kecemburuan dan saling curiga.

5. Hindari Percekcokan.

Sedapat mungkin hindarilah terjadinya percekcokan. Kalaupun toh terjadi percekcokan, sebaiknya janganlah diarahkan untuk saling mengalahkan. Tapi untuk mencari kemaslahatan bersama.

Ketika pasangan anda mulai terpancing emosinya, jangan sekali-kali mencoba menyiram minyak pada api yang sedang menyala; dalam arti mencoba menantang dan mengomentari perkataannya ketika sedang penuh gejolak emosi. Jika perlu hadapi dengan humor atau diam. Tapi sikap ini pun harus berhati-hati menerap-kannya, karena bisa bisa dia salah tanggap dan justru merasa disepelekan atau tersinggung.

Nah, apabila suasana telah kembali dingin, adakanlah pendekatan melalui dialog untuk meluruskan segala kesalahpahaman secara santai dan penuh keakraban. Pertama kali pahamilah keinginan atau pendapat pasangan anda kemudian akuilah dengan sportif kalau memang anda "salah", lalu minta maaflah.

Hal penting yang perlu dijaga adalah jangan sampai terjadi percekcokan (pertengkaran) di hadapan anak-anak. Sebab bisa berakibat rusaknya perkembangan jiwa anak.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: K. Ach. Sholihuddin Mahfudz. S.Sos, Malang


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x