GianyarBali.com - Wahidiyah merupakan Sholawat yang sudah diamalkan di manca Negara termasuk Hong Kong, Suriname, adapun terbanyak pengamal Sholawat Wahidiyah yang istilah dipakai dalam Wahidiyah, adapun umumnya pecinta sholawat.
Tentunya butuh kita ketahui bersama apa itu Sholawat Wahidiyah baik artinya, pengamalan, penerapan, bimbingan dan juga umumnya, Wahidiyah pandangan Gus Nun, Gus Dur, Ustadz Abdul Somad, Habib Luthfi, Cak Nun, agar pandangan umum wahidiyah sesat sudah tidak ada lagi.
Gimana Wahidiyah Pandangan Para Ulama, inilah salah satunya dari beliau Gus Dur, KH. Abdurrahman Wahid
Wahidiyah sudah banyak yang merekomendasi bahwa sholawat Wahidiyah baik dan tidak bertentangan dengan Syari'at Islam, seperti apakah pandangan atau pendapat Gus Dur, KH. Abdurrahman Wahid sebagai berikut:
Wahidiyah Menurut Gus Dur, KH. Abdurrahman Wahid
Waktu sambutan Gus Dur dalam acara Mujahadah Kubro, bahwa beliau menyampaikan poin sebagai berikut:
"Para Bapak, Ibu dan Saudara-saudara Pengamal Sholawat Wahidiyah. Saya menghaturkan Syukur Alhamdulillah karena pada malam hari ini saya bisa sowan ke Kedunglo ini. Para hadirin-hadirad sekalian. Hari ini kita memperingati haul almarhum pendiri Pondok Pesantren Kedunglo. Almarhum tersebut hendaknya menjadi contoh bagi kita semua, agar kita bisa memiliki akhlak yang mulia. Sehingga kita bisa berjuang untuk agama kita dengan ikhlas.
Hadirin-hadirad, saya tidak bisa lama-lama di sini, sebab saya harus segera ke Surabaya malam ini juga. Besok pagi saya harus berangkat dengan pesawat menuju Jakarta untuk cuci darah di rumah sakit.
Adapun jika ada yang mengganggap ini salah, itu salah, itukan hanya anggapan, mengapa mesti dipersulit? Biarkan sajalah! Bila ada yang menganggap bahwa saudara-saudara Pengamal Wahidiyah itu sesat, SAYA TIDAK TERIMA.
Maaf, dulu ketika saya masih kecil, saya juga pernah soan ke sini. Di ajak eyang saya alm Kyai Muhammad Bisri Syamsuri. Paman saya alm Kyai Muhammad Shohib Bisri ini juga mondok di sini. Adanya dakwaa sesat karena ketidak fahaman terhadap wahidiyah".***