“Tiga hari setelah hari An Nahr (yaitu hari-hari Tasyrik), itulah yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma’dudat (hari yang terbilang). Do’a pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka segeralah berdo’a dengan berharap pada-Nya.”
3. Hari Idul Adha dan Hari Tasyrik, Hari Bersenang-senang untuk Menyantap Makanan
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari Tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari Tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
Dalam lafazh lainnya, beliau bersabda,
وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari Mina (hari Tasyrik) adalah hari menikmati makanan dan minuman.”
4. Hari Idul Adha dan Hari Tasyrik, Hari Yang Paling Mulia
Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Dzulhijah) disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,