Materi pertama yang diisi oleh Dr. K. Moh. Ulumuddin, MA. dan Dra. Nyai Hj. Tatik Farichah dengan materi "PENGENALAN TERHADAP MUALLIF SHOLAWAT WAHIDIYAH" berjalan lancar dengan berbagai peserta di berbagai daerah.
Dipaparkan seajarah biografi Muallif Sholawat Wahidiyah, KH. Abdoel Madjid Ma'roef putra dari Mbah Ma'roef Kedunglo Kediri yang terkenal ampuh doanya dengan julukan Profesor Doa.
KH. Ma'roef salah satu pendiri NU Pertama sebagai Dewan Petimbangan (Musjtasjar) NU, termasuk juga As-Syaikh Muchammad Abdul 'Alim Dieqi Al Hindi, Asy-Syeh Achmad Ghannaaim Al -Am, As-Syeh Abdul Wahab Chasbullah, dan As-Syeh Shalih Taju, Djuawan yang menjabat sebagai Dewan Petimbangan (Musjtasjar) NU pertama berdiri.
Dalam keilmuan Muallif Sholawat Wahidiyah sanadnya sambung kepada ulama' yang ada di Nusantara, termasuk sanad dari Ayahnya KH. Ma'rof dan ulama' yang lainnya.
Baca Juga: Hubungan Pengamal Wahidiyah Terhadap Muallif Sholawat Wahidiyah adalah HUBUNGAN MURID DEMGAN GURU
Muallif selain belajar langsung kepada ayahnya, banyak tempat yang sudah disinggahi untuk belajar diantaranya Ke Solo, Nganjuk, Tebuireng, Lirboyo, ucap Moh. Ulumuddin.
Dalam Kehidupan keluarga Muallif Sholawat Wahidiyah sangat sederhana sekali, bahkan tidak jarang ditemui membantu mencucikan baju putra-putrinya Muallif Sholawat Wahidiyah RA.
Kegiatan Aswar ini diikuti daeri berbagai daerah termasuk wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Luar Jawa. Kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnnya di bulan Ramadhan.***