Buat yang ‘Terlanjur’ Jadi Dosen

- 23 Juni 2023, 15:19 WIB
pendidikan adalah masa depan
pendidikan adalah masa depan /Hascaryo Pramudibyanto/pexels

GianyarBali.com - Sejak dosen diminta menyusun laporan pada aplikasi Sister, banyak yang mulai tidak melirik profesi dosen. Repot banget, kata mereka. Segala sesuatu harus dilaporkan secara detail. Harus ada buktinya juga. Mending nggak jadi dosen, tapi tetap bisa kerja dan dapat duit.

Oke deh, baiklah jika itu maumu. Kami yang sudah ‘terlanjur’ jadi dosen, biarlah meneruskan perjuangan kami, yang utamanya adalah ikut-ikutan memintarkan anak bangsa. Klaim bahwa yang bisa memintarkan anak bangsa bukan hanya guru dan dosen, kami pun menerima dengan senang hati.

Yang kami inginkan bukan pengakuan, tapi bukti bahwa mahasiswa kami ada gunanya. Lulus, dapat pekerjaan, dan bisa berguna di masyarakat, itu sudah memuaskan kami. Tak perlu lagi menyanjung atau memberi apresiasi yang – maaf, kadang – malah tidak ada artinya.

Baca Juga: Membongkar Kemampuan Digital Dasar Pekerja Indonesia

Belum lagi jika sanjungan atau apresiasi tadi diwujudkan dalam bentuk seremoni. Pasti ada biayanya, dan unsurnya lebih ke subjektif.

suasana ruang kelas
suasana ruang kelas pexels

Biarkan kami seperti ini, dengan mainan kesukaan kami. Jangan salah paham dulu tentang konteks mainan. Sebentar ya, biar saya jelaskan dulu. Di institusi perguruan tinggi, ada kewajiban dosen yang harus dimasukkan ke aplikasi Sister tadi yang namanya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Butirannya ada pendidikan, pengajaran, penelitian dan publikasi, pengabdian kepada masyarakat, serta unsur penunjang.

Banyaknya ranah Tri Dharma tadi menyebabkan sebagian orang pusing jika harus memikirkannya. Jangan cuma dipikir, tapi dikerjakan saja pasti selesai. Jika dibiarkan, juga bisa selesai dengan hasil nol alias tidak punya karya apapun.

Dosen memang dituntut hal yang demikian, dan kami tidak sakit hati. Kami menyukai sega;a kewajiban ini dengan penuh kegembiraan. Yang suka di bidang pendidikan, akan banyak kegiatannya di bidang ini, atau yang suka bidang penelitian, juga akan banyak karya penelitiannya.

Tapi semua itu ada batas dan batasannya. Bukan kok lantas semua bisa diklaim sebagai produk Tri Dharma.

Bebannya bisa 12 SKS atau maksimal 16 SKS. Tapi angka kreditnya bisa melonjak jauh dari beban SKS jika memang satuan di SKS itu sendiri memang tinggi.

Ada yang dalam proses pengisiannya hanya mencantumkan sedikit kegiatan. Namun karena satuan angka kreditnya besar, maka jumlahnya pun melonjak.

santai tapi tetap belajar
santai tapi tetap belajar pexels

Jadi, jika ada yang menilai bahwa pekerjaan dosen itu ribet, buat kami tidak semuanya benar. Ada kelirunya. Justru bidang kerja dosen itu kreatif dan inovatif. Tiap ciptaan dan temuannya yang berguna, bisa dimanfaatkan oleh banyak umat.

Anda bisa memilih salah satu dari berbagai obat pusing yang cocok, juga karena sebuah kajian ilmiah. Anda bisa memilih calon presiden yang diinginkan, juga karena masukan para ahli, yang kebanyakan dosen.

Baca Juga: Modal bisa sukses cuma satu, yaitu ini ...

Mereka punya ilmunya, punya dasarnya, dan paham cara menyampaikannya. Bukan asal srudak-sruduk. Pokoknya bicara tanpa memikirkan akibatnya. Bukan itu style dosen yang memang punya ilmu yang sebenarnya.

Tapi bukan lantas yang tidak dosen kemudian serampangan kalau bicara ya. Bukan itu maksudnya. Yang bukan dosen juga jago berargumentasi, punya pengalaman lapangan luar biasa. Jika yang bukan dosen mungkin memandang dosen hanya jago teori, itu pun tidak apa-apa buat kami. Tapi bukankah, semua yang kita lakukan ini diawali dari sebuah teori? Apapun itu ada teorinya.

Buat yang sudah terlanjur jadi dosen, pasti akan terus bekerja dengan ranah kesukaannya. Sepertinya, akan ada kebijakan baru di aplikasi Sister atau apapun yang memberikan ruang apresiasi lebih luas bagi dosen untuk berkarya sesuai dengan mainan kesukaannya. Sama seperti anak kecil, ia akan betah bermain jika mainannya cocok dan membahagiakan.***

Hascaryo Pramudibyanto

Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka

Editor: Mijil Sunoto

Sumber: Hascaryo Pramudibyanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah