Sang Anak Terjebak Gula Berkedok Susu: Risiko Kesehatan yang Dipertaruhkan oleh Konsumsi Gula Produk Susu

- 4 April 2023, 07:35 WIB
Ilustrasi - Sang Anak Terjebak Gula Berkedok Susu: Risiko Kesehatan yang Dipertaruhkan oleh Konsumsi Gula Produk Susu
Ilustrasi - Sang Anak Terjebak Gula Berkedok Susu: Risiko Kesehatan yang Dipertaruhkan oleh Konsumsi Gula Produk Susu /Tangkapan layar/youtube/Masak Tv/Dede Nurhidayat

GianyarBali.com - Es buah, es pisang ijo, dan kolak merupakan menu yang lumrah ditemui dalam hidangan selama Ramadan. Biasanya pelengkap yang digunakan pada menu tersebut seperti gula, sirup, atau kental manis. Kehadiran pemanis tersebut menjadi wajib, mengingat kebiasaan masyarakat "Berbuka dengan yang Manis".

Sudah lama diyakini, susu menjadi salah satu asupan yang baik bagi anak, terutama pada masa golden age. Pada masa ini, perkembangan otak anak bisa mencapai 80 persen. Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam susu seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan beragam mineral dapat menunjang pertumbuhan anak dan memberikan stimulasi yang tepat untuk perkembangannya.

Meski perdebatan tentang manfaat susu untuk anak belakangan ramai diperbincangkan, kenyataannya, susu telah sejak lama dipercaya menjadi pelengkap gizi anak. Salah satu studi pertama tentang konsumsi susu pada 1928 oleh Chairman dari The Research Comittee of the Scottish Milk and Health J. Boyd ORR.

Penelitian ini memperkirakan peningkatan 20% tinggi dan berat badan untuk anak-anak Skotlandia berusia 5 hingga 14 tahun yang mengonsumsi susu sebagai tambahan dari diet normal mereka selama tujuh bulan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mengkonsumsi susu.

Baca Juga: Lewat-Fun Edukasi Komunitas Ibu Keren Beri Pemahaman Soal Asupan Gizi Untuk-Anak

Lebih lanjut, studi yang dilakukan pada anak-anak sekolah di New Guinea pada 1970 - 1977, menemukan adanya peningkatan yang signifikan berat dan tinggi badan anak-anak yang mengkonsumsi susu sekolah. Terbaru, penelitian yang dipublikasi oleh Scientific Reports melalui nature.com pada 2020 menegaskan hasil positif antara konsumsi susu dan pertumbuhan anak.

“Kami menemukan bahwa konsumsi susu dikaitkan dengan peningkatan skor berat badan terhadap usia dan tinggi terhadap usia dan mengurangi kemungkinan menjadi sangat kurus atau terhambat,” sebagaimana dilansir GianyarBali.com dari nature.com pada Jum’at 24 Maret 2023.

Sang Anak Terjebak Gula Berkedok Susu: Risiko Kesehatan yang Dipertaruhkan oleh Konsumsi Gula Produk Susu
Sang Anak Terjebak Gula Berkedok Susu: Risiko Kesehatan yang Dipertaruhkan oleh Konsumsi Gula Produk Susu

Di Indonesia, pro kontra mengenai pentingnya asupan susu dipicu oleh belanja susu yang menjadi menjadi beban ekonomi tersendiri bagi warga miskin. Sebagaimana diketahui, tingginya angka kemiskinan masih menjadi problem sosial di berbagai daerah di Indonesia. Data BPS menunjukkan, pada Maret 2022 terdapat sebanyak 26,16 juta penduduk miskin. Penduduk miskin adalah masyarakat dengan pengeluaran per hari tidak lebih dari Rp. 17.851.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Sabila Reformasita Arianti


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x