Kental Manis Masih Menjadi Andalan Perempuan Tulang Punggung Keluarga, Tak Sadar Bahayanya

- 16 Mei 2023, 05:12 WIB
Kental Manis Masih Menjadi Andalan Perempuan Tulang Punggung Keluarga, Tak Sadar Bahayanya
Kental Manis Masih Menjadi Andalan Perempuan Tulang Punggung Keluarga, Tak Sadar Bahayanya /Sabila Arianti/

GianyarBali.com - Isti (30), seorang buruh di Jakarta Barat sempat mengalami kesulitan menyusui sang buah hati karena jam kerjanya yang sangat ketat.

Alhasil, buruh di pabrik arang ini akhirnya memberikan susu tambahan sejak usia bayi sang anak. Isti memilih memberikan susu kental manis sebagai asupan anaknya di saat ia harus bekerja. “Kan memang itu (kental manis) susu, saya taunya itu susu, jadi saya kasih sejak masa cuti saya habis,” jelas Isti.

Isti menjelaskan, ia bekerja mulai dari jam 8 pagi hingga pukul 5 sore. “Saya selalu mengusahakan sebelum berangkat menyiapkan makanan, tapi selama saya nggak di rumah, yang paling praktis kasih susu kental manis, toh sama-sama susu,” beber Isti.

Tak berbeda dengan Isti, Dewi seorang pembantu rumah tangga harian yang bekerja 5 jam perhari juga mengaku memberikan kental manis untuk dua orang buah hatinya yang saat ini sudah berusia 3 dan 5 tahun.

“Anak yang gede full ASI sampai 1 tahun, karena waktu itu saya nggak kerja. Setelah ASI, sambung susu, maunya dia susu kaleng. Karena awalnya tetangga jual pakai es, jadinya doyan dia,” ungkap Dewi.

Waktu itu, Dewi mengaku tidak tahu bahwa kental manis bukan susu yang baik bila diminum oleh anak. Hingga sekitar 2 tahun yang lalu, ia mendengar bahwa kental manis berbahaya untuk anak, ia mencoba menghentikan asupan susu untuk sang buah hati. “Mau diberhentiin anaknya g mau, malah nangis kejer. Jadi ya sampai sekarang masih,” jawab perempuan 40 tahun itu.

Baca Juga: Peringati Hari Anak Balita Nasional, YAICI Ingatkan Kelompok Balita juga Rentan Kekurangan Gizi

Sayangnya, kebiasaan minum kental manis sang kakak kini juga mulai diikuti oleh adiknya. “Yang kecil sekarang juga ikutan minum. Mau di stop, cuma sekarang saya juga harus kerja. Kalau pagi sampai siang anak dijagain suami, kata suami biarin dah kasih kental manis daripada rewel,” jawab Dewi pasrah.

Sebagaimana diketahui, susu kental manis telah sejak lama dilarang dijadikan asupan gizi untuk bayi dan balita. Sebab, kandungan gulanya yang tinggi, sementara kandungan gizinya minim membuat jenis susu ini justru beresiko menyebabkan gangguan kesehatan untuk anak, terutama balita.

Menurut Dokter Anak Rumah Sakit Permata Depok, Agnes Tri Harjaningrum, adanya rasa manis yang kuat pada kental manis justru membuat anak ketagihan dan tidak berselera untuk memakan makanan sehat lainnya. Hal tersebut, bertentangan dengan program pemerintah yang sedang menggaungkan pentingnya protein hewani untuk mencegah stunting.
"Hubungannya dengan stunting itu, mereka (kental manis) proteinnya rendah, gulanya tinggi itu kental manis. Itu membuat anak kenyang akhirnya dia tidak mau makan sayur dan lain-lain, hanya makan gula saja jadi kalorinya tinggi," katanya yang juga Ahli Gizi itu.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x