Ilmuwan Berhasil Hidupkan Virus Zombie yang Terjebak 50.000 tahun dalam Es

- 2 Desember 2022, 08:55 WIB
Ilustrasi Ilmuwan Berhasil Hidupkan Virus Zombie yang Terjebak 50.000 tahun dalam Es
Ilustrasi Ilmuwan Berhasil Hidupkan Virus Zombie yang Terjebak 50.000 tahun dalam Es /pixabay.com/BlenderTimer/Siti Juniafi Maulidi

GianyarBali.com Tim peneliti dari Pusat Penelitian ilmiah Nasional Prancis berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (tanah beku) di Siberia yaitu Virus Zombie.

Berdasarkan tujuh keping sampel permafrost, tim peneliti berhasil mencatat 13 virus yang belum pernah dilihat sebelumnya karena telah membeku dalam es selama puluhan ribu tahun.

Sebelumnya para 2014 lalu, tim peneliti yang sama berhasil menemukan virus prasejarah berusia 30.000 tahun yang juga terperangkap dalam permafrost.

Menurut tim peneliti, temuan kala itu adalah temuan besar karena menunjukkan virus masih dapat hidup dan menginfeksi organisme lain setelah berpuluh ribu tahun terperangkap di bawah es.

Namun kini tim peneliti yang sama berhasil memecahkan rekor 2014 lalu dengan menghidupkan kembali virus berusia 48.500 tahun.

Baca Juga: Mohammed Bin Salman Putra Mahkota Arab Saudi Kasih Mobil Rolls Royce Phantom ke setiap Pemain Arab Saudi

Virus yang berhasil dihidupkan kembali dinamakan tim peneliti sebagai Pandoravirus yedoma. Alasan tim peneliti menghidupkan virus adalah untuk menilai dampaknya terhadap kesehatan masyarakat mengingat setelah permafrost mencair, maka air dari permaforst mampu melepaskan berton-ton bahan kimia dan mikroba yang terperangkap dalamnya.

Dilansi GianyarBali.com dari Global News bahwa “Karena pemanasan iklim, permaforst yang mencair melepaskan bahan organik yang membeku hingga satu juta tahun, yang sebagian besar terurai menjadi karbon dioksida dan metana, yang semakin meningkatkan efek rumah kaca.

Bagian dari bahan organik ini juga terdiri dari mikroba seluler yang dihidupkan kembali (prokariota, eukariota uniseluler) serta virus yang tetap tidak aktif sejak zaman prasejarah,” jelas penelitian.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x