2. Cinta dari Hati Makhuk
Jika demikian, maka yang tersisa hanyalah rasa benci. Lihatlah sekarang disekitar kita apakah masih ada cinta dalam hati penguasa yang membuat rakyat dan para petani hidup makin sengsara
3. Kasih sayang dari Keluarga
Jikalau harimau tidak akan memangsa anaknya sendiri, tetapi sering kali kita temukan anak dan orang tua saling membunuh, bahkan seorang ibu tega menjual bayinya. Bahkan dalam dunia politik yang semakin menghangat karena musim pilkada, berapa saudara berubah menjadi musuh. Seperti rasa sayang antar keluarga semakin menipis.
4. Adil dari Pemimpin
Kita melihat bersama dari setiap gerak pemimpin yang banyak sekali pandang bulu dalam menilai suatu permasalah. Yang punya kedudukan dan uang mereka akan memiliki kebenaran.
Baca Juga: Apa itu Puasa Ayyamul Bidh? Simak Penjelasan Keutamaan beserta Niat Melaksanakannya
5. Malu dari Wanita
Sudah menjadi rahasia umum, wanita-wanita sekarang sudah jauh dari tuntunan Islam, dengan mengumbar syahwat dan mempertontonkan kemolekan tubuhnya. Rasa malu itu kini telah dirubah menjadi rasa bangga. bahkan sebagian menggunakan alasan seni demi menutupi kemaluan yang telah hilang.
6. Sabar dari Orang Fakir
Perlu diakui bahwa faktor yang mengkondisikan negara miskin dan berkembang tetap aman dan tertata adalah kesabaran para fakir dalam menerima bagian mereka. Namun,ketika golongan fakir miskin ini tidak sabar dengan nasib mereka, maka kesenjangan sosial bisa berubah menjadi kekacauan kekacauan dalam tatanan kehidupan manusia.
7. Waro' dan Zuhud dari 'Ulama
wira'i adalah menjaga diri dari yang syubhat dan yang haram, sedangkan zuhud adalah tidak mementingkan kehidupan dunia dari kehidupan akhirat. Keduanya merupakan karakter ulama. Akan tetapi jika wira'i dan zuhud telah hilang dari ulama maka nilai keulamaannya pun mulai berkurang. Nampaknya inilah yang terjadi pada ulama kita sekarang berbagai fatwa mereka tidak didengar lagi oleh masyarakat. Pengajiannya hanya dianggap sebagai tontonan dan gurauan semata.
8. Dermawan dari Orang Kaya
Diantara unsur yang dapat melanggengkan sirkulasi kehidupan ekonomi dan sosial disuatu masyarakat adalah kesabaran fakir dan kedermawanan orang kaya, keduanya akan saling mengisi satu sama lain. Ketika orang kaya menjadi pelit/ tidak mau mengelluarkan hartanya untuk orang fakir maka akan terjadi kesenjangan yang semakin merusak tatanan kehidupan umat manusia.
9. Al-Qur'an
Tepatnya menghilangkan ruh al-Qur'an itu sendiri sebagai tuntunan dalam kehidupan. Memang kemajuan teknologi kini makin mempermudah telinga kita mendengarkan lantunan ayat-ayat al-Qur'an. Melalui mp3, DVD bahkan juga tafsirnya pun dapat diperoleh dengan mudah pula. Akan tetapi semangat mempelajari dan memahami al-Qur'an itu sendiri sekarang makin pudar bersama dengan makin mudahnya mendengarkan al-Qur'an .