Artinya : "Aku pernah mendengar Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Para juru azan adalah orang yang paling panjang kehernya (Terkenal) di hari khiamat"
Abu Sa'id Al-Khudri RA menceritakan hadist sebagai berikut:
Artinya : "Aku penah mendengar Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam, "Tiada suatu makhluk pun, jin, manusia, dan makhluk lainnya yang mendengar sampai sejauh berkumandang suara juru azan, melainkan ia akan menjadi saksi bagi juru azan itu kelak di hari kiamat."
Hadist yang menerangkan tentang keutamaan berazan cukup banyak jumlahnya. Teman kami berbeda pendapat dalam masalah azan dan imamah, manakah di antara keduanya yang paling utama?. Pendapat mereka tersimpulkan menjadi empat pendapat.
Pertama, Yang paling sahih, mengatakan bahwa azan lebih utama daripada imamah.
Ke-dua, Imamah (menjadi imam) lebih utama
Ke-Tiga, Keduanya sama utamanya
Ke-Empat, Mengatakan bahwa jika ia mengetahui bahwa dirinya dapat menunaikan hak seorang imam dan di dalam dirinya telah terpenuhi syarat sebagai imam, maka imamah lebih utama baginya, tetapi jika tidak demikian keadaannya, maka azan lebih uatama baginya.
Baca Juga: Awal Mula Ulama Besar Malang KH Moh Jazuli Yusuf mengamalkan Sholawat Wahidiyah, Simak Sejarahnya
Adzan
Bacaan azan sudah dikenal dan tarji' (mengulang azan dengan suara rendah) hukumnya sunnaht menurut pendapat kalangan Imam Nawawi. Yang dinamakan rarji' ialah bila seorang mengucapkan: