GianyarBali.com - Ramadhan sebentar lagi akan kita lalui, tinggal nunggu hari saja di bulan maret tahun ini. Berdasarkan kalender Islam Hijriyah tahun 2023 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), awal puasa Ramadhan diperkirakan jatuh pada tanggal 22-23 Maret 2023.
Untuk menyambut bulan suci ramadhan 2023 M/ 1444 H sesuai sunnah nabi dan sesuai kebiasaan umat Islam pada umumnya yang bisa kita siapkan dan lakukan baik secara lahir maupun batin, diantaranya sebagaimana berikut:
1. Memperbanyak melakukan puasa sunah di bulan Sya‘ban,
Berdasarkan hadits nabi Muhammad Sholallohu 'Alaihi Wasallam yang disiapkan atau dilakukan Kanjeng Nabi Muhammad Sholalohu 'Alaihi Wasallam yaitu memperbanyak puasa sunat di bulan Sya'ban, sebagaimana penjelasan dalam kitab I'anah Al Muslim Fi Syahri Shohih Muslim Jus 1 hlm. 60:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ - رضى الله عنها - أَنَّهَا قَالَتْ ( كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ . وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ . وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِى شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَاماً فِى شَعْبَانَ ) وفي رواية (كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ إِلاَّ قَلِيلاً. عَنْ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - قَالَتْ لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - فِى الشَّهْرِ مِنَ السَّنَةِ أَكْثَرَ صِيَاماً مِنْهُ فِى شَعْبَانَ وَكَانَ يَقُولُ " خُذُوا مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لَنْ يَمَلَّ حَتَّى تَمَلُّوا " . وَكَانَ يَقُولُ " أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ مَا دَاوَمَ عَلَيْهِ صَاحِبُهُ وَإِنْ قَلَّ
عن عائشة رضي الله عنها قالت :..... وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر إلا رمضان ، وما رايته أكثر صياماً منه في شعبان - متفق عليه
Artinya: “Dari ‘Aisyah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: ... Saya tidak pernah melihat Rasulullah saw berpuasa sebulan penuh selain bulan Ramadhan. Juga saya tidak pernah melihat beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya‘ban." (Muttafaq ‘Alaih).