Network
GianyarBali.com - Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia, sebagai kewajiban yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan, ada banyak aturan dan ketentuan yang harus diikuti agar puasa menjadi sah dan diterima oleh Allah SWT.
Salah satu hal yang sering ditanyakan oleh banyak orang adalah tentang hukum menelan air liur atau ludah saat berpuasa.
Hukum menelan ludah saat puasa menurut islam
Dilansir GianyarBali.com dari penjelasanan K. Zainuddin Tamsir Madiun, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Penyiar Sholawat Wahidiyah Jombang sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Attahdziby Geger Madiun, dijelaskan secara mendalam tentang hukum menelan air liur atau ludah saat berpuasa yang diambil dari penjelasan Imam Nawawi.
Imam Nawawi merupakan seorang ulama besar yang terkenal dengan banyak karya dalm bidang menulis Kitab. Dijelaskan dalam kitab Imam Nawawi tentang hukum menelan air liur atau ludah saat berpuasa, yaitu sebagaimana berikut:
ابْتِلَاعُ الرِّيْقِ لا يُفْطِرُ بالاجْمَاع إذا كانَ عَلى الْعَادَةِ لانَّهُ يعْسُرُ الاحْتِرازُ منْهُ (المجموع للنواوي جزء 6, ص 341)
Artinya: “Menelan air liur itu tidak membatalkan puasa sesuai kesepakan para ulama. Hal ini berlaku jika orang yang berpuasa tersebut memang biasa mengeluarkan air liur. Sebab susahnya memproteksi air liur untuk masuk kembali.” (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, juz 6, halaman 341).
