Artinya : “Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman akan memberi surga yang mana dibawahnya mengalir sungai, mereka di surga selamanya dan diberi rumah yang bagus, ridlonya adalah kebahagiaan tersendiri yang amat agung”.
وَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاقَ طَعْمَى اْلاِيْمَانِ مَنْ رَضِىَ بِاللهِ رَبَّا
Nabi bersabda, “orang yang ridlo bahwa Allah sebagai Tuhannya adalah orang yang bisa merasakan iman”.
و:َقَالَ عَلِي كَرَمَ اللهُ وَجْهَهْ مَنْ جَلَسَ عَلىَ بِسَاطِ الرِّضَا لَمْ يَفَلْهُ مِنَ اللهِ تَعَالىَ مَكْرُوْهُ وَمَنْ جَلَسَ عَلىَ بِسَاطِ السُّؤَالِ لَمْ يَرْضَ عَنِ اللهِ فىِ كُلِّ حَالٍ.
Sayyid Ali berkata: “Orang yang menduduki tingkatan ridlo tidak akan mendapat persoalan yang diharapkan oleh Allah selamanya, dan orang yang menduduki tingkatan da’i, dia akan ridlo dalam segala perbuatan."
Baca Juga: Simak Pengertian Mujahadah Kubro Wahidiyah Singkat yang Bisa Anda Ketahui, Agar Tidak Salah Faham
Ridho Tidak Menghilangkan Godlo Allah
Hadirin yang berbahagia, Ridlo disini tidak akan menghilangkan pahit getirnya qodlo Allah, Contohnya orang minum obat atau jamu yang pahit seperti butrowali, rasanya pahit memang. Karena tahu manfaatnya, maka perasannya terasa ridlo.
Hadirin, Melalui pahitnya obat itu, sakit bisa hilang karena ridlonya. Atau pendeknya qodlo hilang karena ridlonya, dan mungkin juga timbul sebaliknya riya’, sum’ah dan lain-lain. Akan tetapi pahit getirnya qodlo tidak terasa karena tenggelam dalam samudera hudhur kepada Allah, dan karena mentoknya memandang pada sifat jamal dan jalalnya Allah, seperti orang yang ada di medan perang, amarah, takut apalagi terkena peluru seakan tidak terasa.
Cara Mencari Ridho Allah
Hadirin yang berbahagia, Memohon dan mengadu tidak merusak terhadap ridlo, asalkan cara pelaksanannya dengan niat Lillah Billah, Lirrasul – Birrasul. Orang yang tidak mau mengadu-(tidak berusaha Lillah Billah)- bukanlah termasuk orang yang ridlo.