Simak Pengertian Lailatul Qadar dan Keutamaannya, Sepuluh Hari yang Akhir Dalam Bulan Ramadlan dan I’tikaf

- 27 Maret 2023, 14:31 WIB
Ilustrasi - Simak Pengertian Lailatul Qadar dan Keutamaannya, Sepuluh Hari yang Akhir Dalam Bulan Ramadlan dan I’tikaf
Ilustrasi - Simak Pengertian Lailatul Qadar dan Keutamaannya, Sepuluh Hari yang Akhir Dalam Bulan Ramadlan dan I’tikaf /Dinda Indah Puspa/Burak The Weekender/Pexels

GianyarBali.com - Seperti apa pengertian lailatul qadar dan keutamaannya. Kita ketahui bahwa lailatul Qodar adalah salah satu malam yang istimewa bahkan dalam al qur'an Surat al qodar diterangkan bahwa malam qodar (Lailautul Qadar), itu lebih baik dari pada seribu bulan sebagaimana di bawah ini.

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ * إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ * وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ* لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ* تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ* سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Artinya: Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

Artinya: "Sesungguhnya telah kami turunkan qur’an dalam malam Qodar. 2. Tahukah kamu, apakah malam Qodar itu ? 3. Malam qodar (Lailautl qodar), itu lebih baik dari pada seribu bulan. 4. Para Malaikat dah ruh (Malaikat jibril) bersama-sama turun dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. 5. (di ucapkan) “selamat malam” Lailaul qodar itu hingga terbit fajar". (Q.S. Al-Qodar).

Baca Juga: Pengertian Sahur Puasa Ramadhan untuk Anak Tk, TPQ, Anak SD, SMP dan Juga Tips agar Anak TK Mudah Bangun Sahur

Bacaan surat Al Qadr ayat 1-5, Latin, dan artinya

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Bacaan latin: innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya: 1. "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan"

وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ

Bacaan latin: wa mā adrāka mā lailatul-qadr

Artinya: 2. "Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?"

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Bacaan latin: lailatul-qadri khairum min alfi syahr

Artinya: 3. "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

Bacaan latin: tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

Artinya: 4. "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Bacaan latin: salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Artinya: 5. "Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Baca Juga: Berikut Sunah-Sunah Puasa Termasuk Puasa Ramadhan Salah Satunya Berbuka Dengan Korma, Kalau Tak Ada Gimana

Lailatul Qodar diberikan kepada umat Rosuulullaoh SAW tidak yang lain

Malam lailatul Qodar sangatlah istimewa, hanya diberikan kepada Umat Rosuulillah Sholallohu 'Alaihi Wasallam tidak diberikan kepada umat lain, sebagaimana dalam hadist Nabi:

Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

أن الله وهب لامتى ليلة القدر ولم يعطها من كان قبلهم. (رواه الديلمى عن أنس رضى الله عنه)

“Sesungguhnya Allah memberi lailatul Qodar kepada umat-Ku dan belum pernah memberikannya kepada orang-orang sebelum mereka”. (HR Dailamy dari Anas bin Malik).

Malam Lailatul Qodar diturunkan dalam malam yang ganjil

Malam lailatu Qodar, malam yang istimewa bahkan Malam qodar (Lailautl qodar), itu lebih baik dari pada seribu bulan itu diturunakn dalam waktu malam yang ganjil. Sebagaimana dalam hadist Nabi bahwa:

Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

التمسوها فى العشر- الاواخى, فانها وتر فى احدى وعشرين أو ثلاث وعشرين أو خمس وعشرين أو سبع وعشرين أو أخر ليلة فمن قامها ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر (رواه الطبرانى عن عبادة ابن الصامت رضى الله عنه)

Artinya: “Carilah lailatul qodar dalam sepuluh hari yang akhir (dari bulan Ramadlan). Sesungguhnya lailatul qodar itu (diturunkan) dalam malam yang ganjil, yaitu malam 21, 23, 25, 27, 29, atau malam terakhir (malam 30). Maka barang siapa beribadah pada saat lailatul qodar dengan iman (BILLAH) dan ihtisab (IHLAS LILLAH ) maka dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang telah ia lakukanya dan yang belum ia lakukan”. H.R Thobroni dari Ubadah bin Shomit.

Baca Juga: Inilah Resep Overnight oats cocok sebagai Pelengkap Sahur Puasa Ramadhan Anda, apalagi cara Membuatnya Mudah

Pengertian dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qodar

Banyak tanda-tanda yang diberikan oleh Allah SWT terjadinya malam lailatul Qodar, sebagaimana dalam hadist nabi di bawah ini.

Lialatul Qodar adalah Lailatul qodar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, pada malam itu tak ada mega (tak berawan), tak ada hujan dan tak ada angin, di malam itu pula tak ada bintang yang dilemparkan (lintang alihan Jw) dan tanda di pagi harinya ialah terbitnya matahari tidak bercahaya (yang menyengat) sebagaimana dalam hadist nabi, bahwa:

Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

“Lailatul qodar adalah malam yang cerah, tidak panas dan tidak dingin, pada malam itu tak ada mega (tak berawan), tak ada hujan dan tak ada angin, di malam itu pula tak ada bintang yang dilemparkan (lintang alihan Jw) dan tanda di pagi harinya ialah terbitnya matahari tidak bercahaya (yang menyengat)”. (H.R. Thobrani dari Wailah).

Berikut tanda-tanda Malam Lailatul Qodar diantaranya yaitu:

1. Malam yang Cerah

2. Tidak Panas dan tidak dingin

3. Pada malam itu tak ada mega (tak berawan),

4. Tak ada hujan dan tak ada angin,

5. Di waktu malam lailatu Qodar itu pula tak ada bintang yang dilemparkan (lintang alihan Jw) dan

6. Tanda di pagi harinya ialah terbitnya matahari tidak bercahaya (yang menyengat)

Oleh sebab itu, kita usaha lahir bathin untuk bisa mendapatkan malam lailatul Qodar dengan mengisi dan selalu mengidupkan 10 hari terakhir, sebagaimana dalam hadist nabi yang diriwayatkan Imam Bukhori dan muslim, bahwa Ibu Aiysah Ra bekata :

Artinya kurang lebih: ”beliau Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam, jika memasuki 10 hari terakhir (dari bulan Ramadlan) selalu menghidupkan malamnya (dengan ibadah), mengikatkan sarungnya dan membangunkan keluarganya”. HR. Bukhori dan Muslim).

Ada juga dalam hadist nabi yakni

Sabda Nabi Shollallahu 'alaihi Wasallam:

“Barang siapa, beri’tikaf (diam di dalam masjid dengan berniat i’tikaf) pada lailatul Qodar, dengan iman (BILLAH) dan ihtisab (ikhlas LILLAH) maka dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang telah dia lakukan”. H.R. Dailammi dari Ibu ‘Aisah Ra.***

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x