Profesor Doa KH Muhammad Ma'roef Kedunglo 'Ini orangnya yang akan menghabiskan Ilmuku' - Syaikhona Kholil

- 28 Januari 2023, 19:20 WIB
Profesor Doa KH Muhammad Ma'roef Kedunglo Ini orangnya yang akan menghabiskan Ilmuku - Syaikhona Kholil
Profesor Doa KH Muhammad Ma'roef Kedunglo Ini orangnya yang akan menghabiskan Ilmuku - Syaikhona Kholil /

Tatkala ada tamu-tamu yang sowan kepada Kiai Muhammad Ma'roef dan mereka meminta ingin mengamalkan sebuah doa darinya, maka beliau cukup memerintahkan mereka utnuk mengamalkan sebuah sholawat saja.

Musytasayar NU dan Mendoakan para Pejuang

Ketika KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Wahab Hasbullah serta beberapa ulama pesantren lainnya mendeklarasikan beridirnya Nahdlatul Ulama, Kiai Muhammad Ma'roef mendapatkan kehormatan untuk menjadi Anggota Dewan Mustasyar bersama dengan KH. Raden Asnawi, KH. Raden Hambali, KH. Ridwan Mujahid, dan Syaikh Al-Ghanaim al-Mishri.

Di Nahdlatul Ulama, KH Muhammad Ma'roef dikenal sebagai sosok yang alim dan terkenal mujarab doanya. Beliau sering dimintai untuk membcakan doa di beberapa muktamar yang diselenggarakan oleh NU. Ketika Bahstul masail yang diselenggarakan Nahdlatul Ulama mengalami jalan buntu, maka saat permasalahan itu disowankan kepada KH. Muhammad Ma'roef Kedunglo akan menemui solusinya. Bahkan, beliau memberi tahu jawabannya itu ada di kita ini, halaman sekian. Begitulah kealiman KH. Muhammad Ma'roef Kedunglo.

Selain dikenal sebagai ulama yang alim serta mustajab doannya, KH. Mohammad Ma'roef juga dikenal sebagai seoran ulama yang ahli Hikmah. Saat Negara Indonesia sadang dalam kegentingan sebab datangnya Belanda yang memboceng NICA, banyak pejuang yang datang ke kediaman KH. Muahmmad Ma'roef untuk minta doa supaya dapat kebal senjata. Dengan bekal doa dari KH Muhammad Ma'roef, para pejuang menjadi lebih bersemangat untuk mengusir penjajah yang ingin menguasi Indonesia lagi dan banyak yang tidak mampu ditembak.

Kembali Ke Rahmatullah

Jika Allah mengasihi Hamba-nya, maka ketka nyawa hamba tersebut mau dicabut, maka Allah akan memberikan kabar terlebih dahulu sehingga hamba tersebut menyiapkan bekal berupa amal kebaikan. Malaikat Rahmah turun dari langit memberikan kabar gembira di saat detik-detik kematian-nya agar takut dengan mambawa janji-janji Allah yang berupa kanikmatan yang telah diperlihatkan kepadanya.

Ketika usianya menginjak 105 tahun, Kiai Muhammad Ma'roef terserang peryakit sehingga tidak kuat untuk mengerjakan shalat berjamaah di masjid. Sehingga tugas-tugas beliau untuk mengajar dilimpahkan kepada santrinya yang senior (Mbah Makhsum, Mbah Ruba'i, Mbah Mahfud dan Mbah Mukhsin).

Meskipun sakit, Kia Muhammad Ma'roef masih memikirkan pembangunan Pondoknya dan memikirkan sedekah, Sebab, selain membaca Shalawat, beliau juga gemar sekali bersedekah, anaknya pernah berkata kepadanya : "Pak, sakit-sakit kok mencari uang, buat apa?" Belaiu menjawab : "Ya Buat sedekah".

Kiai Muhammad Ma'roef wafat pada hari rabu Wage setelah Maghrib di bulan Muharram 1375 H./ 1955 M. Pada keesokan harinya, beliau dimakamkan di sebelah barat Masjid Kedunglo sebagaimana permintaaan beliau sebelum wafat.***

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah