Tersebut disebut GURU MAJAZI Berbeda dengan Guru Hakiki, yang menarbiyah dan membimbing murid adalah pribadinya tanpa memakai perantara suatu apapun, langsung antara hatinya Guru dan hati murid). (Bahjatus-Saniyah, hal. 38).
Baca Juga: Simak Penjelasan Lengkap KH Moh Jazul Yusuf Malang Pintu Wushul Para Pengamal Sholawat Wahidiyah
Guru hakiki dalam membina muridnya seperti Kanjeng Nabi Shollalloohu alaihi wasallam, membina Sayyidina Abu Bakar Ash-Siddiq Ra.
Artinya : "Semua apa yang dituangkan Allah ke dalam dadaku, langsung aku tuangkan ke dalam dada Abu Bakar) (Taqriibul Ushul).
Muallif Wahidiyah mendawuhkan bahwa di dalam Wahidiyah tidak ada istilah Guru dan murid, itu tawadlu' Beliau untuk memberikan pelajaran kepada kita para Pengamal Wahidiyah agar selalu tadzallul merendah diri, jangan sebaliknya!.***