Wajah Baru Dakwah di Era Digital: Perjalanan Manusia Menuju Ke Arah Serba Digital Pun Terasa Secepat Kilat

- 1 Maret 2023, 20:06 WIB
Ilustrasi : Wajah Baru Dakwah di Era Digital: Perjalanan Manusia Menuju Ke Arah Serba Digital Pun Terasa Secepat Kilat
Ilustrasi : Wajah Baru Dakwah di Era Digital: Perjalanan Manusia Menuju Ke Arah Serba Digital Pun Terasa Secepat Kilat /Ilustrasi/Freepik/Jcomp/Mutiara Ananda Hiday

Pahala Berdakwah di Era Digital

Salah satu di antara banyak keistimewaan umat Nabi Muhammad Saw adalah tidak ada satu pun kebaikan yang diganjar dengan pahala satu kebaikan saja. Pahala kebaikan selalu dilipatgandakan. Man jaa bil hasanati falahu asyru amtsaliha, siapa yang melakukan satu kebaikan, maka baginya –minimal- 10 kali lipat pahalanya. Di ayat lain dijelaskan, bahwa infaq di jalan Allah pahalanya digandakan hingga 700 kali lipat. Dalam hadis, puasa yang murni karena Allah, pahalanya dikalilipatkan dengan hitungan yang hanya Allah yang tahu.

Itu jika yang dilakukan hanya satu kebaikan, dan dia sendiri pelakunya. Namun jika dia tidak hanya melakukannya sendiri, dan mengajak orang lain, maka baginya pahala semua orang yang melakukannya, tanpa mengurangi pahala masing-masing dari mereka. Rasulullah Saw bersabda: Man dalla ala khairin kafa'ilihi, siapa yang menunjukkan hal kebaikan, maka dia seperti orang yang telah melakukannya.

Kategori 'kebaikan' pun juga tidak terbatas pada kebaikan itu sendiri. Semua perantara yang bisa mewujudkan suatu kebaikan juga masuk kategori kebaikan. Kaidah fiqih berkata: Lil wasail hukmul maqasid, bahwa perantara memiliki hukum yang sama seperti tujuannya. Shalat adalah kebaikan. Maka jalan kaki menuju shalat setiap langkahnya dihitung pahala kebaikan shalat. Mengajak shalat adalah kebaikan. Semua proses dan usaha untuk mengajak orang lain shalat juga mendapatkan pahala kebaikan shalat.

Maka sungguh tak terbayangkan bagaimana pahala semisal pembuat konten dakwah di era digital ini. Orang yang membagikannya mendapatkan pahala seperti pembuat kontennya. Pembuat konten mendapatkan pahala seperti narasumbernya. Dan pahala itu akan terus dikalilipatkan sebanyak jumlah orang yang menyaksikannya. Andai ada satu saja orang yang mendapatkan faedah dari apa yang ada di konten tersebut, lalu ia berubah menjadi orang yang istiqamah dan komitmen, maka semua perbuatan baik yang ia lakukan pahalanya akan dicopy-pastekan kepada sang narasumber, pembuat konten dan juga orang yang membagikannya, tanpa mengurangi pahala masing-masing dari mereka. Terus dan terus dilipatgandakan selama hal kebaikan itu terus mengalir manfaatnya.

Epilog

Semua hal saat ini sudah serba mudah. Beraktivitas semakin mudah. Beramal ibadah mudah. Berdakwah mudah. Turut menyukseskan usaha dakwah orang lain juga amat mudah. Tinggal kembali pada diri masing-masing. Orang bebas memilih menggunakan jari tangannya berjam-jam untuk bermain game, dan menggunakan matanya sepanjang waktu untuk menonton film. Namun ia juga punya kebebasan untuk memilih menggunakan otot jari jempolnya untuk mengetik dan mengeklik suatu yang bermanfaat, lalu menge-share-nya ke khalayak umum.

Harus disadari, menjadi bagian dari umat Nabi Muhammad Saw dan hidup di era digital ini merupakan keberuntungan yang luar biasa. Mendapatkan pahala super besar dan berkali lipat sangatlah mudah dan gampang, bahkan bisa hanya bermodalkan jempol. Iya, hanya bermodalkan jempol. Satu klik pada tombol 'share' saja, ketika manfaatnya tersebar luas, maka berkat satu klik itu ia bisa mendapat segudang bahkan segunung ganjaran pahala, dan kemungkinan besar masih terus mengalir pahala jariyahnya.
Semua serba mudah. Menjadi pelopor kebaikan sangatlah mudah. Mendapat segunung pahala juga sangatlah mudah. Fabiayyi alai rabbikuma tukadzziban? Lantas nikmat mana lagi yang mau kau dustakan?.***

Halaman:

Editor: Mijil Sunoto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x