Hubungan Pengamal Wahidiyah Terhadap Muallif Sholawat Wahidiyah adalah HUBUNGAN MURID DEMGAN GURU

- 20 Februari 2023, 21:17 WIB
Hubungan Pengamal Wahidiyah terhadap Muallif Sholawat Wahidiyah adalah HUBUNGAN MURID DEMGAN GURU
Hubungan Pengamal Wahidiyah terhadap Muallif Sholawat Wahidiyah adalah HUBUNGAN MURID DEMGAN GURU /Tangkap Layar YouTube Berita Wahidiyah/

Tersebut disebut GURU MAJAZI Berbeda dengan Guru Hakiki, yang menarbiyah dan membimbing murid adalah pribadinya tanpa memakai perantara suatu apapun, langsung antara hatinya Guru dan hati murid). (Bahjatus-Saniyah, hal. 38).

Guru hakiki dalam membina muridnya seperti Kanjeng Nabi Shollalloohu alaihi wasallam, membina Sayyidina Abu Bakar Ash-Siddiq Ra.

Artinya : "Semua apa yang dituangkan Allah ke dalam dadaku, langsung aku tuangkan ke dalam dada Abu Bakar) (Taqriibul Ushuul).

Muallif Wahidiyah mendawuhkan bahwa di dalam Wahidiyah tidak ada istilah Guru dan murid, itu tawadlu' Beliau untuk memberikan pelajaran kepada kita para Pengamal Wahidiyah agar selalu tadzallul merendah diri, jangan sebaliknya!

Baca Juga: Sumber Bahagia Dan Celaka: Ajining Raga Dumunung Ana Ing Busana, Ajining Diri Dumunung Ana Ing Lathi

Guru yang Kamil Mukammil

Guru yang Kamil Mukammil adalah yang bisa membuka hati muridnya dan mengantarkan wushul sadar kepada Allah walaupun dari tempat yang jauh. Kita yakin, atas dasar kenyataan bahwa Muallif Wahidiyah, Ra akan mampu membangunkan murid yang masih tidur sekali pun si Pengamal Wahidiyah berada di tempat yang jauh dan belum pernah mengenal pribadi Beliau secara lahiriyah.

Muallif Wahidiyah telah mampu mengeluarkan pengamal Wahidiyah dari hutan belukarnya nafsu dari tempat yang jauh. Beliau telah mampu menjebol/ membuldoser ananiyahnya pengamal Wahidiyah dari jarak jauh.

Bahkan Beliau Ra. Telah merombak mental masyarakat yang kufrun n'am (mengkufuri ni'mat) menjadi syukrun n'am (mensyukuri ni'mat).

Mengendalikan dan mengerem kebobrokan mental masyarakat. Lebih dari itu, Beliau Ra telah memperbaiki, mengangkat dan mengarahkan kondisi sosial ekopomi masyarakat terutama di kalangan masyarakat Pengamal Wahidiyah yang mengalami bermacam-macam kesulitan hidup. Dan lain-lain kemampuan dan kebesaran yang dimiliki oleh Beliau Muallif Sholawat Wahidiyah, Ra yang sulit diutarakan dengan susunan kata yang pas.

Kalau Hadlrotul Mukarrom Romo Yahi Muallif Sholawat Wahidiyah, Ra. pernah berkata : "jangankan menjadi guru, menjadi murid saja saya belum memenuhi syarot", ini memberi pelajaran kepada kita betapa beratnya syarat-syarat menjadi murid yang benar. Antara lain harus menyerah bongkokan kepada Gurunya.

Halaman:

Editor: Muhammad Abdul Rosid


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah