Pro-Kontra Wisuda TK, SD, dan SMP. Para Orang Tua Mengeluhkan Biaya Yang Diwajibkan Bagi Para Wali Murid

- 21 Juni 2023, 07:56 WIB
Pro-Kontra Wisuda TK, SD, dan SMP. Para Orang Tua Mengeluhkan Biaya Yang Diwajibkan Bagi Para Wali Murid
Pro-Kontra Wisuda TK, SD, dan SMP. Para Orang Tua Mengeluhkan Biaya Yang Diwajibkan Bagi Para Wali Murid /

GianyarBali.com - Wisuda adalah acara yang biasanya dilakukan oleh mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi di perguruan tinggi.

Namun, belakangan ini, wisuda juga menjadi trens di jenjang pendidikan dasar dan menengah, mulai dari TK hingga SMA.

Fenomena ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama di kalangan orang tua dan pendidik. Apa saja argumen yang muncul dari kedua kubu?

Alasan Pro Wisuda

Beberapa alasan yang dikemukakan oleh pihak yang mendukung wisuda di jenjang TK hingga SMA adalah sebagai berikut:

– Wisuda merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di setiap jenjangnya. Wisuda juga menjadi momen bersejarah dan berkesan bagi siswa dan orang tua mereka.

– Wisuda dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Wisuda juga dapat menumbuhkan rasa bangga dan percaya diri siswa atas pencapaian mereka.

– Wisuda dapat menjadi sarana edukasi dan sosialisasi bagi siswa untuk mengenal budaya akademik dan etika perguruan tinggi. Wisuda juga dapat menjadi ajang silaturahmi dan komunikasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.

Baca Juga: Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang Saat Itu Viral Menuai Banyak Kontroversi

Alasan Kontra Wisuda

Beberapa alasan yang dikemukakan oleh pihak yang menolak wisuda di jenjang TK hingga SMA adalah sebagai berikut:

– Wisuda merupakan kegiatan yang tidak perlu dan tidak sesuai dengan esensi pendidikan dasar dan menengah. Wisuda hanya menjadi simbolisasi dan imitasi yang tidak bermakna dari perguruan tinggi.

– Wisuda dapat menimbulkan beban biaya dan waktu bagi sekolah, orang tua, dan siswa. Wisuda juga dapat menyita perhatian dan energi siswa dari proses belajar mengajar yang lebih penting.

Baca Juga: Sejarah dan Asal-Usul Weton Jawa, Pandangan Dalam Agama Islam

– Wisuda dapat menurunkan makna kerja keras jangka panjang dan prestasi akademik siswa. Wisuda juga dapat menimbulkan kesan bahwa pendidikan sudah selesai di setiap jenjang, padahal masih ada jenjang yang lebih tinggi.

Perayaan wisuda tidak hanya milik perguruan tinggi. Sejumlah sekolah dari jenjang TK (Taman Kanak-Kanak) hingga SMP (Sekolah Menengah Pertama) menggelar perayaan wisuda saat acara kelulusan siswa.

Fenomena yang baru berlangsung dalam beberapa tahun ini menuai pro kontra. Pasalnya, sejumlah wali murid mengaku keberatan dengan tradisi baru ini. Karena hanya memberatkan mereka sebagai orang tua siswa.

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek Anang Ristanto buka suara terkait polemik wisuda jenjang sekolah. Menurut Anang, kegiatan wisuda dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan kegiatan yang opsional.

Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.

Baca Juga: Nida Yaa Sayyiidi Ya Rosulallah Dalam Wahidiyah, Seperti apa Sejarah Dalam Perjuangan Kesadaran Kepada Allah

“Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG),” kata Anang dari beberapa sumber.

Sementara itu dari beberapa postingan keluhan para orang tua membanjiri postingan di kolom komentar postingan Instagram Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Di Instagram, protes dan keluhan soal wisuda TK hingga SD itu juga terlihat jelas di kolom komentar postingan Instagram Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Nadiem mengunggah soal anak-anak SMK yang berhasil tampil dalam ajang fashion di luar negeri di akun pribadinya, @nadiemmakarim.

Bukannya mengomentari postingan Nadiem, mayoritas netizen justru berkomentar soal wisuda di TK, SD, SMP, dan SMA yang dianggap tidak penting dan memberatkan orang tua. Mereka meminta agar Nadiem menghapus kegiatan wisuda di tingkat SD hingga SMA.

"Minta tolong pak saya mewakili emak emak yg setiap menjelang kelulusan mengeluh biaya wisuda yg mahal, tolong hapus wisuda mulai dari PAUD,,SD,SMP,SMA... Karena biaya nya terlalu berlebihan apalagi pakek acara wisuda di hotel segala,, biarkan wisuda ada di kampus kuliah saja.," tulis @syahrul.aul.

"hapus wisuda di sekolah pak buat daftar sekolah aja bingung. hapus korlas2 sekolah yang sering minta sumbangan ini." tulis @allin.rubainur.

Editor: Muhammad Abdul Rosid

Sumber: Beberapa Sumber


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah